Friday, July 26, 2013

Hilangnya si Nomor 11



Musim 2011/2012 nomor punggung 11 menjadi milik Maxi Rodriguez, pemain yang mencetak sejumlah gol krusial di saat pemain nomor 9 lebih banyak terpeleset dan pemain nomor 7 lebih sering menembak tiang gawang. Awal musim 2012/2013 Maxi pindah ke Liga Argentina dan Liverpool merekrut pemain asal Maroko bernama Ousama Assaidi seharga 3 juta pound dari salah satu tim Eredivisie. Melihat aksinya meliuk liuk di sisi lapangan serta keberaniannya melakukan cut inside di youtube membuat saya tidak percaya kalau dia cuma berharga 3 juta pound. Namun youtube tak selamanya benar, karena pada kenyataannya tidak semua artis youtube bisa sukses di dunia nyata seperti Justin Bieber dan ternyata Assaidi tidak seberuntung Justin Bieber.

Entah siapa yang salah? Yang merekrut, yang direkrut, atau yang mengupload video? Kita tidak pernah tahu nasib Justin Bieber jika ternyata yang mengembangkan talentanya adalah Justin Timberlake, bukan Usher. Mungkin tidak akan ada lagu Baby yang sempat menjadi video paling banyak ditonton di youtube sebelum muncul Gangnam Style, yap meskipun lebih banyak yang dislike daripada yang ngelikenya tapi Justin Bieber sukses bersama Usher.
Assaidi pada kasus ini dibeli oleh Liverpool yang sedang masa transisi ke skema permainan yang baru dan memang membutuhkan tambahan di lini serang pasca ditinggal Kuyt, Bellamy, dan Maxi.

Assaidi beberapa kali diturunkan di Europe League dan Piala Liga pada awal musim, namun tak kunjung tampil di liga, bahkan di bench pun kadang batang hidungnya tidak kelihatan. Memang Assaidi sangat tidak cocok dengan skema Rodgers, passing dan control bolanya sangat standar. Sejumlah teman saya yang sering main Pro Evolution Soccer mengatakan jika ability passing Assaidi di game tersebut sangat rendah dan saya paham jika Rodgers hampir tidak pernah memainkannya. Karena biasanya game tersebut dibuat berdasarkan riset, bukan asal asalan meskipun tidak semua skill pemain sesuai dengan yang aslinya.

Disaat Sterling dan Ibe terlihat tampil apik di preseason, Assaidi tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Sempat starter melawan Preston, Assaidi malah tidak segarang Ibe dan Sterling. Dribble bola lurus kemudian melepaskan crossing, sementara taktik ROdgers tidak demikian. Dengan kedatangan Aspas, ditambah semakin pedenya dua anak muda, peluang Assaidi untuk bisa menembus starting eleven terbilang sangat berat.
Berhembus isu bahwa klub siap melepasnya ke Ajax, namun pihak Ajax hanya ingin meminjam sementara Liverpool ingin menjualnya secara permanen. Dan yang paling terbaru katanya Anderlecht juga sudah menyatakan ketertarikannya terhadap Assaidi. Dan jika memang kemudian dia pindah, semoga dia mendapatkan klub yang benar benar membutuhkannya sehingga dia tidak hanya menjadi pemanas bangku cadangan.

Entah siapakah yang membeli Assaidi. Apakah dia pembelian Ayre tapi tanpa berdiskusi dengan Rodgers, sehingga Rodgers tidak memakainya untuk menunjukkan kepada Ayre kalau dia ingin berkuasa penuh terhadap kebijakan transfer Liverpool. Kita tidak pernah tahu karena itu urusan internal klub.
Yang jelas nomor 11 telah menghilang musim lalu, jangankan mencetak gol, terlihat di pitch saja hampir tidak pernah. Bagaimana dengan musim ini? Apakah nomor 11 akan ada di starting line up? Atau malah berganti pemiliknya? Biar waktu yang menjawabnya.

No comments:

Post a Comment