Tuesday, June 10, 2014

Menanti Kejutan Negara Penghasil Jam Tangan

Sambil iseng iseng mengisi waktu jelang UAS saya mencoba membedah kekuatan negara kuda hitam yang akan ikut serta di ajang Piala Dunia Brazil 2014 kali ini dan yang pertama akan saya ulas kali ini adalah Swiss (Switzerland). Anda mungkin tidak asing mendengar nama negara penghasil arloji terbaik di dunia ini, apalagi jika anda sering mendengar isu tentang para pejabat yang menyimpan uangnya di bank luar negeri dan negara tempat penyimpanan itu pastilah Swiss. Baiklah saya tidak akan membahas lebih jauh mengenai jam tangan ataupun bank bank di negara tersebut, mari kita mengulas kekuatan sepakbola negara ini.

Swiss bukanlah kekuatan baru di ajang Piala Dunia, pegelaran kali ini adalah untuk yang ke sepuluh kalinya mereka berkompetisi di pesta sepakbola empat tahunan tersebut. Prestasi terbaik Swiss di ajang turnamen yang dulu bernama Jules Rimet Cup ini adalah mencapai babak perempatfinal di tahun 1934 dan 1938 dimana turnamen ini dimenangkan oleh Mussolini dengan paham fasisnya serta ketika menjadi tuan rumah di tahun 1954. Tapi pasca menjadi tuan rumah prestasi Swiss di Piala Dunia cenderung turun drastis, bahkan mereka sempat absen di 6 Piala Dunia rentang tahun 1970 sampai 1990. Ketika Jerman menjadi tuan rumah di tahun 2006 Swiss sempat memberikan kejutan dengan menjadi pemimpin grup G di mana pada grup ini mereka bergabung bersama Prancis, Togo, dan Korea Selatan. Sayangnya kiprah Frei dan kawan kawan hanya sampai di babak 16 besar setelah 3 penendang penalti mereka tidak ada satupun yang bisa menjebol gawang Shovkhovskiy di babak tos tosan. Dan satu hal yang paling penting adalah bahwa bek kanan Swiss pada saat itu adalah Philip Degen!

Banyak yang bingung kenapa Swiss bisa menduduki ranking ke 6 di FIFA dan itu menjadi pelecut dari pemainnya bahwa mereka bisa berbuat banyak di Piala Dunia kali ini. Tergabung di grup yang tergolong ringan di babak kualifikasi zona Eropa membuat anak asuh Ottmar Hitzfeld ini tidak menemui kesulitan yang berarti dan berhasil lolos langsung tanpa sekalipun menelan kekalahan. Dilatih oleh pelatih berpengalaman sekaliber Ottmar Hitzfeld yang sudah memenangi 19 trofi termasuk dua trofi Liga Champions tentu saja menjadi nilai lebih bagi Swiss dan tentu saja kali ini mereka akan berusaha agar tidak hanya menjadi tim pelengkap.

Ottmar Hitzfeld biasanya memakai formasi 4-2-3-1 yang mana dua fullback sudah menjadi jatah dari Ricardo Rodriguez di sektor kiri serta Lichtsteiner di kanan. Ricardo Rodriguez adalah bek kiri terbaik Bundesliga musim ini (menurut saya), di mana bersama Wolfsburg musim ini dia telah mencetak 5 gol dan membuat 9 assist, tentu saja catatan itu sudah luar biasa bagi pemain yang baru saja berumur 21 tahun. Untuk duet bek tengah Swiss mempunyai begitu banyak daftar bek yang bermain baik di klubnya masing masing di mulai dari Fabian Schaer yang merupakan bek tengah andalan FC Basel (silakan cek statistik penampilan bek 22 tahun ini di whoscored.com dan liat rataan intersep dan tekelnya), setelah Fabian Schaer Swiss masih punya Djourou yang sekarang menjadi andalan Hamburger SV setelah tak mampu bersaing di Arsenal. Selain dua nama di atas jangan lupakan juga Sanderos yang kini bermain di Valencia, Micahel Lang yang berhasil membawa Grasshopper finish sebagai runner up Super League serta bek senior von Bergen yang sudah begitu berpengalaman di sejumlah Liga top Eropa.

Sebagai pengisi di dua slot Pivot tentu saja sudah menjadi jatah dari duo pemain Napoli yakni sang kapten Gokhan Inler dan Valon Behrami, duet Pivot yang sudah memberikan bukti di Napoli dan tentu saja bisa menjadi andalan Swiss di ajang Piala Dunia kali ini. Pelapis dari mereka berdua ada Gelson Fernandes (SC Freiburg) dan Dzemaili yang kebetulan juga setim dengan Inler dan Behrami. Sedangkan untuk tiga pemain yang akan menyokong striker mereka Xherdan Shaqiri (Bayern Munich), Valentin Stocker (Basel) yang mencetak 13 gol di Super League, dan Granit Xhaka (Borussia Monchengladbach) yang katanya sempat di isukan diincar Liverpool namun kabarnya hilang berganti dengan Shaqiri. Kreatifitas bukanlah masalah bagi Swiss, Shaqiri akan menjadi kunci kreatifitas dari mereka.

Swiss memiliki begitu banyak penyerang muda yang sedang naik daun, mereka adalah :
  • Josip Drmic : penyerang 21 tahun andalan Nurenberg yang mencetak 17 gol di Bundesliga namun sekarang sudah deal pindah ke Leverkusen pasca timnya turun kasta, mungkin di proyeksikan oleh Rudi Voeller untuk menggantikan Stefan Kiessling.
  • Admir Mehmedi : mencetak 12 gol dan 4 assist bersama Freiburg, dengan umur 23 tahun jelas bahwa Mehmedi masih memiliki banyak waktu untuk tampil bersama timnas Swiss
  • Mario Gavranovic : Striker 24 tahun asal klub FC Zurich yang telah mencetak 13 gol dan 8 kartu kuning, melihat kiprahnya tampaknya dia tidak akan menjadi pilihan utama Ottmar di Brazil kali ini
  • Haris Seferovic : top skor Piala Dunia U-17 tahun 2009 dan merupakan aktor utama yang membawa Swiss meraih gelar juara bersama Granit Xhaka, Ricardo Rodriguez, dan Kasami. Seferovic memang hanya mencetak dua gol bersama Sociedad musim ini, namun Ottmar tetap memanggilnya untuk bersaing memperebutkan tempat sebagai ujung tombak dari timnya.

Masalah Swiss memang masih kurang berpengalamannya para striker mereka terlebih setelah Derdiyok tidak masuk ke dalam daftar yang dibawa ke Brazil, namun di bawah tangan dingin Ottmar Hitzfeld tentu saja Swiss bisa menampilkan sesuatu yang berbeda di pegelaran kali ini. Dan oh ya, kiper mereka adalah Benaglio, kiper Wolfsburg tim yang musim lalu kebobolan 50 gol di Bundesliga.

 Mari kita nantikan sejauh mana kiprah Swiss di Brazil di mulai dari Grup E dimana mereka bergabung bersama Prancis, Ekuador, dan Honduras.

No comments:

Post a Comment