Wednesday, June 11, 2014

Mengintip Skuad Algeria di World Cup 2014

Untuk ke empat kalinya Algeria berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia dan mereka akan bergabung dengan salah satu kandidat kuat juara yang di klaim memiliki generasi emas yakni Belgia, serta dua negara berpengalaman lainnya Russia dan Korea Selatan. Dari tiga kali mengikuti Piala Dunia Algeria tidak pernah melangkah kebabak selanjutnya, mereka selalu angkat koper di awal awal turnamen dan dianggap sebagai penggembira saja. Meskipun kalah pamor dengan 3 negara lainnya, Algeria jelas tak bisa dianggap remeh apalagi penghuni skuadnya kali ini sudah banyak yang bermain di Liga top Eropa. Berikut kira kira sedikit catatan tentang skuad Algeria di Piala Dunia kali ini.

Sektor Belakang

Algeria memang tidak memiliki kiper yang pernah mencicipi liga liga top, namun tidak dengan defendernya, ada beberapa nama yang tengah bersinar di klubnya masing masing di antaranya adalah Faouzi Ghoulam yang baru saja meraih gelar juara Coppa italia bersama Napoli. Ghoulam selalu menjadi andalan Rafael Benitez sebagai bek kiri di Serie-A sejak kedatangannya dari Saint Etienne di Januari lalu. Essaid Belkalem (Watford, on loan from Granada), Madjid Bougherra (Lekhwya Club), Liassine Cadamuro (Mallorca), Faouzi Ghoualm (Napoli), Rafik Halliche (Academica Coimbra), Aissa Mandi (Stade Reims), Carl Medjani (Valenciennes), Djamel Mesbah (Livorno), Mehdi Mostefa (AC Ajaccio). Meskipun bukanlah tipe pemain kelas dunia, tapi jelas pasti akan bisa memberikan perlawanan sengit kepada 3 kontestan lain dan tidak akan membiarkan gawang mereka dibombardir dengan mudah.

Gelandang

Praktis nama top yang mengisi slot tengah Algeria hanyalah Bentaleb dan Brahimi, Bentaleb sempat tampil menjanjikan di bawah asuhan Tim Sherwood meskipun pada akhirnya Pochetinno yang menjadi manajer baru Spurs musim depan sedangkan Brahimi adalah pemain dengan dribel sukses terbanyak di La Liga musim 2013/2014 menurut Whoscored, lebih banyak dari Lionel Messi, Neymar, Muniain, dan lain lainnya. Meskipun demikian, sulit untuk berharap gelandang Algeria lainnya akan mampu mengimbangi gelandang top milik Belgia.

Selain dua nama di atas terdapat nama nama lain yang juga bermain di Eropa mereka adalah Medhi Lacen (Getafe), Saphir Taider (Inter Milan) dan Hassan Yebda (Udinese). Saphir Taider merupakan gelandang muda berbakat yang dibeli Inter dari Bologna, dengan umur yang masih 22 tahun dan Inter yang dibawah kepemilikan baru tentu saja Taider ini masih bisa berkembang lebih baik.

Terlepas dari nama nama sebelumnya, Sofiane Feghouli akan menjadi tumpuan di lini tengah Algeria. kreatifitasnya duharapkan setidaknya mampu untuk membongkar lini pertahanan musuh karena dia sudah memiliki pengalaman yang cukup di Valencia dan sudah bertarung dengan gelandang gelandang top di La Liga, jadi setidaknya dia bisa menularkan ilmu yang sudah dimilikinya kepada rekan rekan lainnya.

Penyerang

Masalah yang sangat serius sebenarnya ada di sektor penyerang, nyaris tidak ada nama top di sana Abdelmoumene Djabou (Club Africain), Nabil Ghilas (Porto), Riyad Mahrez (Leicester City), Islam Slimani (Sporting Lisbon, Portugal) dan Hilal Soudani (Dinamo Zagreb) tampaknya akan sulit untuk meenjadi tumpuan untuk mencetak gol kecuali jika ada dari antara mereka yang jago membuka ruang sehingga gol datang dari lini kedua yang mungkin lebih bisa membahayakan gawang lawan.

Hilal Soudani mungkin akan menjadi pilihan utama, karena dia adalah pemain asli kelahiran Algeria. Harap maklum bahwa pemain di timnas Algeria ini banyak berisi anak anak yang lahir dan besar di Prancis yang kemudian memutuskan untuk membela tanah asal orang tuanya. Tidak ada yang tidak mungkin, tinggal bagaimana saja Algeria menghadapi Russia dan Korea Selatan agar paling tidak bisa memberikan kejutan dengan lolos ke babak 16 besar.

No comments:

Post a Comment