Number one is Carragher, number two is Carragher............
demikian chant yang menggema di KFC Ayani Pontianak pada jum’at dinihari ketika
match BSC Young Boys vs Liverpool. Tidak peduli meskipun Liverpool kebobolan 3
gol dan meski SCTV di KFC banyak semutnya. Laga yang membuat jantung para
kopites bergetar lebih cepat dari biasanya. Meskipun sebenarnya chant ini
dinyanyikan ketika ada wanita cantik yang muncul dari tangga #teteup
Sebelum laga dimulai semuanya udah sibuk ngecek TL harap
harap cemas siapa yang bakalan menjadi starter, apakah Assaidi, Yessil, Suso
akan menjadi starter? Sehingga akhirnya line up resmi keluar, dan semuanya
senang karena sesuai dengan harapan. Berikut adalah starting eleven vs BSC :
Jones, Carragher (C), Coates, Wisdom, Enrique, Hendo, Sahin, Suso, Downing,
Assaidi, Pacheco. Baru berjalan beberapa menit, Downing menusuk dari sisi kanan
dan melepaskan crossing yang sebenarnya sangat sangat tidak membahayakan sama
sekali. Namun apadaya maskud hati ingin membuang bola, tapi justru sundulan bek
yg satu membentur muka temannya dan bola malah masuk kegawang. 1-0 untuk Liverpool,
Downing punish you and punish everyone.
Serangan Liverpool yang sangat baik dan terorganisir tidak
berimbang dengan performa lini belakangnya, terutama Enrique dan *ehem* Carra. Gol
balasan dari Young Boys berawal dari Enrique yang terlalu maruk menahan bola
dan justru malah membuat lawan berhasil menyamakan skor. Assaid tampil istimewa
di kiri, berkali kali berhasil melewati bek lawan namun tetap kesulitan
memberikan bola ke Pacheco. Lini tengah Liverpool malam itu benar benar dominan,
mungkin karena ada kesamaan dari pola permainan Sahin dan Suso sehingga sangat
mudah mengalirkan bola ke kanan ataupun ke kiri.
Gol kedua Liverpool berawal dari corner Sahin yang dengan
sukses disundul oleh agan Wisdom. Wisdom pun berhak mendapatkan cendol pada
malam itu, sementara Enrique mungkin di bata. Babak pertama berakhir dengan
keunggulan LFC 2-1, KFC sudah tenang dan terlihat sejumlah rekan saya sibuk
ngecek TL.
Bencana terjadi pada babak ke dua, keasikan menyerang malah
Liverpool harus kebobolan dua gol. Bahkan pelatih Young Boys langsung mengganti
Zarate yang mencetak gol untuk memperkuat pertahanan. Strategi parkir bus pun
sedang dipersiapkan sodara sodara. Rodgers beraksi cepat dengan memasukkan
Borini untuk menggantikan Pacheco. Dan Coates pun berhasil mencetak gol penyama
kedudukan lewat sundulannya menyambut sepakan STEWART DOWNING.
Rodgers melakukan pergantian lagi, kali ini dengan memasukkan
Shelvey menggantikan Assaidi. Dan semuanya pun kebingungan, akankah Hendo yang
bergeser kekanan atau bagaimana. Ternyata Suso yang bergeser kekanan dan
berkali kali mempertontonkan skill yang luar biasa. Shelvey menjadi pahlawan
dengan dua golnya sekaligus membalas kritik terhadapnya pekan lalu ketika
berhadapan dengan Sunderland. We’ve got three points, dan semuanya keluar dari
KFC dengan muka senyum tapi dalam hati menangis karena OGOTnya 5 rebu.
Sekali lagi, revolusi itu butuh proses . Biarkan Rodgers
berkreasi dengan sebaik baiknya, supaya dia bisa menemukan komposisi yang
terbaik. Para pemain muda sudah memiliki kesempatan untuk menunjukkan
kemampuannya, sekarang tinggal menunggu giliran Ngoo, Adorjan, Yessil, Ibe,
Pelosci dkk untuk unjuk gigi di tim utama... You’ll Never Walk Alone