Thursday, September 4, 2014

Kejutan Dari Skuad Baru Bayer Leverkusen

Bayer Leverkusen sejatinya musim lalu diprediksikan akan bisa mengganggu dominasi Bayern Munchen dan Borussia Dortmund di pentas Bundesliga setelah pada musim 2012/2013 berhasil finish di peringkat 3 dengan Stefan Kiessling sebagai top skornya. Namun kepergian Schurrle dan Carvajal membuat musim 2013/2014 menjadi begitu berat bagi tim yang pada saat itu dilatih oleh Sami Hyppia, apalagi Heung Min SOn dan Donati yang diplot untuk menggantikan peran kedua pemain penting tersebut gagal mengangkat performa tim. Leverkusen gagal mengganggu dominasi Munchen dan Dortmund, bahkan mereka nyaris gagal ke Liga Champions andai saja Wolfsburg bisa konsisten hingga pertandingan terakhir Bundesliga musim itu. Sami Hyppia pun dipecat pada bulan April karena dianggap gagal, taktik counter attacknya tak lagi berjalan mulus pasca fullback andalannya (Dani Carvajal) diganti oleh Donati, fullback timnas U-21 Italia yang kalah di final melawan Spanyol. Donati tak segarang Carvajal di sektor kanan sehingga skema counter attack Sami tak lagi menakutkan seperti musim sebelumnya.

Leverkusen menunjuk manajer Red Bull Salzburg, Roger Schmidt sebagai suksesor Sami Hyppia untuk mengarungi ketatnya musim 2014/2015 ini. Rudi Voeller pun bergerak cepat di bursa transfer, setelah kepergian Emre Can ke Liverpool mereka langsung mendatangkan Hakan Calhanoglu, Josip Drmic, Wendell, Tin Jedvaj, serta meminjam Kyriakos Papadopoulos. Sejumlah pemain pinjaman pun telah kembali dari masa peminjaman termasuk Karim Bellarabi yang baru saja selesai dari Braunschweig.

Dengan datangnya Hakan Calhanoglu maka formasi Leverkusen pun berubah dari sebelumnya 4-3-3 menjadi 4-2-3-1 dan Calhanoglu dimainkan di belakang striker. Hengkangnya Sidney Sam tidak membuat Roger panik karena dia telah mendapatkan penggantinya pada seorang Karim Bellarabi, pemain yang mencetak satu gol dan satu assist ketika Leverkusen berhasil Dortmund di kandangnya sendiri dengan skor 0-2.

Berhasil menaklukkan Dortmund di Iduna Park sudah menjadi bukti bahwa Leverkusen tidak bisa dianggap remeh musim ini terlebih setelah anak asuh Roger Schmidt ini menyingkirkan FC Copenhagen dengan aggregat 7-2 untuk memastikan satu tempat di babak grup Liga Champions. Kombinasi pemain senior dan junior berjalan dengan baik sejauh ini, terlebih setelah bergabungnya pemain pemain baru. Hakan sendiri baru berumur 20 tahun, Tin Jedvad 18 tahun, sementara kiper yang menjadi pahlawan melawan Dortmund, Bern Leno genap 22 tahun. Mereka bergabung dengan Kiessling (30 tahun), Emir Spahic (34 tahun), dan Rolfes (32 tahun) untuk menjadikan Leverkusen sebagai penantang serius Bayern Munchen musim ini.