Saturday, March 30, 2013

Aston Villa vs Liverpool - preview


International break telah usai dan saatnya Liga Liga di Eropa kembali bergulir, termasuk EPL. Dan kita siap menyaksikan BentekeFC vs SuarezFC, eh Aston Villa vs Liverpool. Liverpool akan bertandang ke kandang Aston Villa yang pada pertemuan pertama berhasil mengalahkan mereka 3-1 di Anfield, sekali lagi di Anfield. Ketika itu sang penyihir asal Belgia, Christian Benteke berhasil menyihir Anfield dengan dua gol dan satu assistnya. Dan semenjak itu Rodgers pun dikabarkan mengincar Christian Benteke, entah itu benar atau tidak saya juga tidak tahu yang pasti Benteke telah membawa Villa mengamankan tiga poin di Anfield.

Dari rekor pertemuan sebelumnya, terlihat bahwa sebenarnya Aston Villa ini berpeluang untuk menyulitkan anak asuh Brendan Rodgers yang baru saja dikalahkan oleh Soton (buseet bahasanya). Dari 6 pertemuan terakhir Liverpool menang 4 kali, kalah 2 kali, serta sekali seri. Dan kekalahan terakhir Liverpool dikandang Villa terjadi pada musim 2011 dan pencetak gol tunggalnya adalah *tarik napas*................. Stewart Downing

Aston Villa dipastikan akan berjuang mati matian untuk menang agar bisa bertahan di EPL musim depan, karena Villa sekarang berada di peringkat 17 dengan poin 30. Berbeda 3 poin dari peringkat 18, dan 7 poin dari QPR yang merupakan juru kunci. Christian Benteke dan weimann menjadi pemain yang paling patut diwaspadai pergerakannya. Meskipun Liverpool sudah menebar isu akan membeli weimann (contoh strategi menjatuhkan mental pemain lawan).

Jika pada pertemuan pertama kalah karena mungkin Lucas belum menemukan peforma terbaiknya, maka besok malam tidak ada alasan lagi. Semoga boss bisa memetus bola ke Benteke dan Weimann, sehingga mereka tidak leluasa berkreasi di depan.

Pada pertemuan pertama, terlihat pada gol kedua lini tengah sangat membebaskan Weimann dan Benteke melakukan one touch yang berujung gol.



























Agger bahkan tidak menjaga Weimann sehingga umpan backheel Benteke bisa diselesaikan dengan sempurna olehnya.
Semoga saja lini belakang bisa lebih waspada terhadap dua youngster ini (Benteke 22 tahun lo, mukanya aja yang seumuran Heskey).

Akankah Rodgers masih memainkan formasi 4-2-3-1 nya? Atau dia kembali ke pakem 4-3-3? Yang jelas dengan kembalinya Carra, maka Skrtel bisa dipastikan akan menjadi penghuni bangku cadangan. Mari berharap Carra bisa menghentikan Benteke dan tidak membiarkan striker Belgia tersebut seenaknya menembak dan masuk kedalam kotak penalty.

Untuk tengah, tampaknya Aston Villa tidak terlalu berbahaya. Tapi jika Rodgers hanya memasang Lucas dan Gerrard sebagai penyeimbang lapangan tengah, maka kemungkinan buruk bisa saja terjadi. Jika misalnya memainkan dua gelandang tengah murni, maka Lucas otomatis akan melakukan pressing dan apabila Lucas dilewati, habislah pertahanan Liverpool. Setidaknya dengan menempatkan satu gelandang yang bertugas mengejar bola, maka Lucas akan nyaman melindungi backfour Liverpool tanpa harus terpancing mengejar bola kedepan. Dan biarkan bang Gerrard berkreasi dengan longpassnya sepanjang laga.

Ayo 3 poin, sudah cukup musim lalu menjadi Robin Hood FC
YNWA

Thursday, March 28, 2013

Tanpa judul, pokoknya ada tentang Rodgers

Beberapa waktu yang lalu saya agak "risau" dengan sejumlah tweet yang lalu lang di Timeline saya. Maklum saya rajanya following yang gak pernah minta di follow back, bukan masalah gengsi tapi kasian nanti dianya kalau Temlennya penuh dengan kicauan saya yang sungguh tidak jelas. Oke, lupakan masalah following, mari lanjut ke akar permasalahan.
Saya memang memfollow sejumlah akun yang mengaku "Scouser" dan bahkan beberapa ada yang mencantumkan kalau mereka adalah "Internet Terrorist" di bionya. Entah apa yang akan mereka teror saya juga tidak tahu dan tidak mau tahu. Saya cuma ingin tahu bagaimana ulah dari para "Internet Terrorist" yang katanya berhasil menerror Rafa dan Hicks-Gillet, ini katanya lho ya, saya juga tidak tahu secara pasti.

Mereka menyindir Rodgers dan mengatakan bahwa ROdgers hanyalah seorang manajer medioker yang akan membawa Liverpool semakin medioker. Hal ini terjadi karena waktu itu santer diberitakan kalau Rodgers mempersiapkan Ashley Williams sebagai pengganti Carragher. Banyak yang tidak terima karena menurut mereka Rodgers tidak bisa "move on" dari Swansea, seperti yang kita tahu Ashley William adalah mantan anak buah Rodgers sama seperti Joe Allen. Entah pemain seperti apa yang diharapkan oleh mereka, atau mungkin mereka masih memimpikan Alonso dan Torres? Yeah, we are the #BringBackFC

Alonso hebat, sangat hebat menurut saya. Salah satu DM yang paling cocok untuk Liverpool, master longpass tapi bisa klop dengan possession football. Tapi mengharapkannya untuk kembali ke samping Gerrard ibaratkan seorang insan yang tidak bisa merelakan mantan pacarnya bahagia dengan orang lain dan terus berharap mantannya akan kembali kepelukannya (OKE INI BUKAN SESI CURHAT!)

Mari kita lihat bagaimana Rafa membangun skuad Liverpool sehingga puncaknya adalah pada saat menjadi runner-up pada 2008/2009. Rafa sama seperti Rodgers, sama sama susah mup on. Kalau Rodgers susah mup on dari Swansea, maka Rafa susah mup on dari Spanyol. Coba lihat di daftar penghuni starting eleven pada musim 2008/2009, ada lima orang Spanyol disana. Mereka adalah Reina, Arbeloa, Alonso, Riera, dan (uhuk) Torres. Mereka juga bukanlah pemain pemain terbaik sebelum bergabung ke Liverpool, tapi mereka menjadi pemain bagus setelah bermain bersama Gerrard (teteup, ngotot).
Rafa juga membeli pemain dari klub medioker kok, contohnya si Om berambut pirang yang suka pake Long Sleeve nomor 9. Dia hanya striker Atletico Madrid yang merupakan penghuni peringkat 7 di La Liga.
Mascherano dan Benayoun didatangkan Rafa dari West Ham.

Berikanlah waktu kepada Rodgers untuk menyusun skuad idamannya, lihat bagaimana sekarang dia berhasil memperbaiki lini depan dan membuat Liverpool berhasil mencetak banyak gol. Meskipun kebobolan banyak, tapi percayalah dia akan segera mengatasi kebocoran lini belakang di musim depan. Biarkan pak manajer berkreasi dan bermanuver di bursa transfer musim panas nanti. In Rodgers We Trust !!!

Wednesday, March 27, 2013

Kemanakah Stefan Jovetic di Musim Panas Nanti?

Stefan Jovetic

Ketika masih kribo



Apa yang anda ingat jika mendengar nama ini? Bagi para penggemar "Beauty of Serie A" tentu saja nama ini tidak asing, apalagi jika anda adalah penggemar Internazionale Milano yang merasakan dua kali di bobol oleh pemain bernomor punggung 8 ini ketika kalah 1-4 di kandang Fiorentina.

Bagi saya nama Jovetic mengingatkan tentang kiprah terakhir Liverpool di Liga Champions, Liga yang dimenangi sebanyak 5 kali, we won it five time bro. Dua gol dari pemain yang kala itu masih kribo (ya kurang lebih seperti David Luiz) menjadi salah satu penyebab terlemparnya Liverpool ke Liga Eropa karena hanya mampu menempati urutan ke tiga (yah, seperti Chelsea musim ini). Semenjak itu saya langsung terobsesi dengan si Kribo asal Montenegro ini, sehingga menjadi andalan ketika main Master League di PSP dulu.

Sejak itu majalah bola sering memberitakan bahwa Rafa menyatakan minatnya kepada Jovetic, entah berita itu benar atau tidak saya sendiri kurang tahu karena waktu itu akun @Berita_LFC belum ada jadi saya cuma menikmati tulisan dari para editor majalah BOLA. Saya sangat senang mendengar rumor tersebut, artinya tim impian Master League saya akan terwujud. Tapi sampai Rafa keluar dan sampai Carragher hendak pensiun sekarang, Stefan Jovetic tak kunjung datang. Dan yang menyedihkan adalah belakangan beredar isu kalau Arsenal menyatakan ketertarikannya kepada Jovetic. Dengan negosiator ulung saya yakin Jovetic pasti akan diperkenalkan Wenger ke para publik Emirates Stadium. Oh dear.....

Jovetic menjadi salah satu aktor yang berhasil membawa Fiorentina ke peringkat 4 klasemen Serie-A. 12 gol serta 4 assistnya adalah bukti kalau dia layak menjadi Vice-Captain Fiorentina. Catatan itulah yang membuatnya menjadi incaran dari klub klub top Eropa, dan Arsenal menjadi salah satunya. Hanya saja Luca Toni menyarankan Jovetic untuk pindah ke klub top, bukan seperti Arsenal (artinya Arsenal bukan klub top).

Entah mengapa setelah potong rambut, peforma Jovetic semakin menanjak. Mungkin primbonnya cocok atau karena rambutnya agak mengganggu sudut pandang ketika hendak menembak ke gawang saya juga tidak tahu. Yang jelas pemain yang "agak" maruk ini memiliki skill olah bola yang luar biasa (berdasarkan Youtube sih). Meski belum sehebat Suarez, tapi berani maruk di Seria-A yang defendernya terkenal disiplin adalah salah satu nilai ples bagi Jovetic.
Meskipun kesuksesan Fiorentina tidak lepas dari sang pelatih Vincenzo Montella serta beberapa pemain kunci seperti David Pizzarro, Borja Valero, Savic, Pasqual, serta (ehem) Aquilani. Jovetic adalah mastermindnya (menurut saya).







Pertanyaannya adalah, kemanakah Jovetic akan berlabuh? Akankan dia ke Arsenal bersama para geng 8 tahun tanpa gelar tapi selalu 4 besar? Atau tiba tiba dia join bersama Van Persie? Hanya saja saya sedih kalau misalnya Jovetic malah gabung ke klub yang sebentar lagi bakal memenangkan Liga untuk ke 20 kalinya.

Monday, March 25, 2013

Seandainya Yugoslavia Tidak Pecah


Ketika masih "hobi" membaca sejarah sejarah di Buku Pintar Seri Senior tulisan dari Iwan Gayo, ada satu nama yang menarik perhatian saya selain Joseph Stalin. Dia adalah Joseph Broz Tito, presiden dari Yugoslavia yang merupakan negara penganut paham komunisme sama seperti Uni Soviet.
Dia memiliki satu kuotes yang paling ngehek menurut saya, yaitu "Stop sending people to kill me. We've already captured five of them, one of them with a bomb and another with a rifle. If you don't stop sending killers, I'll send one to Moscow, and I won't have to send a second"
Lihat ancamannya kepada Stalin, salah satu pemimpin komunis paling kejam di dunia yang merupakan pemimpin Uni Soviet. Tito merupakan salah satu pelopor gerakan Nonblok bersama Presiden Soekarno, meskipun dia sendiri adalah penganut paham komunis tapi dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan Uni Soviet dan itu jugalah yang membuatnya tidak ingin bergabung dengan salah satu blok manapun.

Saya tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai Broz Tito ataupun sejarah dari Yugoslavia, semuanya sudah tersedia di wikipedia. Yang jelas Josip Broz Tito adalah salah satu tokoh dunia yang paling "anti mainstream" menurut saya.

Yang menarik perhatian saya adalah negara negara pecahan dari Yugoslavia, negara negara tersebut adalah : Serbia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Slovenia, Makedonia, dan Kosovo. Ketika orang orang sibuk membahas mengenai generasi emas dari Belgia yang beranggotakan pemain pemain top di Liga Liga elit Eropa, saya tertarik melihat kekuatan kekuatan sepakbola dari negara negara pecahan Yugoslavia. Saya tidak bisa membahas kekuatan Yugoslavia ketika belum hilang dari Peta dunia, karena Yugoslavia runtuh di tahun 1990 dan ketika itu saya belum lahir.

Orang sibuk memprediksikan bagaimana Belgia akan menjadi salah satu kekuatan besar di dunia sepakbola beberapa tahun yang akan datang (jika ditangani oleh pelatih yang tepat tentunya) karena memiliki pemain andalan klub klub besar eropa sebut saja Kompany, Vermaelen, Vertonghen, Fellaini, Hazard, Dembele, Mirallas, Witsel, Lukaku dan lainnya. Tapi "seandainya" Yugoslavia tidak pecah, kita akan melihat bahwa Balkan juga punya potensi untuk menjadi kekuatan besar di dunia sepakbola.

Mari kita kumpulkan "pecahan pecahan" skuad dari Yugoslavia di mulai dari posisi paling belakang yaitu "Goalkeeper". Untuk mengisi posisi ini akan banyak pilihan mulai dari yang paling berpengalaman seperti Pletikosa (Kroasia) atau mau kiper fenomenal seperti Handanovic (Slovenia) yang merupakan kiper utama Inter Milan. Jika keduanya berhalangan, Yugoslavia masih punya kiper tim EPL yaitu Begovic (Bosnia). Sudah cukup aman? Kalau belum mari kita lihat pilihan dari Defendernya

Defender defender terbaik bertaburan, Yugoslavia akan menampilkan defender defender mengerikan yang berpeluang untuk meredam teka teki dari Spanyol (seperti Kroasia di Euro 2012). Mereka adalah Ivanovic (Chelsea, Serbia), Nastasic (Man. City, Serbia), Subotic (Dortmund, Serbia), Kolarov (Man. City, Serbia), Srna (Shaktar Donetsk, Kroasia), Corluka (Lokomotiv Moscow, Kroasia) dan Stefan Savic (Fiorentina, Montenegro). Yakin seyakin yakinnya, jika pelatih bisa memilih backfour yang tepat dan cocok, maka menembus pertahanan Yugoslavia akan menjadi pekerjaan paling sulit kedua setelan memberantas korupsi di Indonesia.

Lanjut ke barisan gelandang, Yugoslavia memiliki banyak playmaker dan yang paling terkenal tentu saja gelandang Real Madrid yaitu Luka Modric. Tapi Modric tidak sendirian, dia akan mendapatkan bala bantuan sebagai petugas penjaga lapangan tengah. Semuanya ic ic, dimulai dari Kuzmanovic (Inter Milan, Serbia), Zoran Tosic (CSKA Moscow, Serbia), Rakitic (Sevilla, Kroasia), Pjanic (As Roma, Bosnia), atau Milan Jovanovic ehhhm eks Liverpool.

Untuk urusan membobol gawang, siapa tak kenal top skor Bayern Munchen musim ini? Yaaap, Mario Mandzukic (Kroasia), striker berumur 26 tahun yang mencuri perhatian ketika perhelatan Euro 2012 lalu. Atau perlu striker supersub Man.City (Edin Dzeko, Bosnia)? Ada begitu banyak pilihan, belum lagi pemain andalan Fiorentina Stefan Jovetic (Montenegro) yang telah mencetak 12 goal dan 4 assist di Serie A dan membawa Fiorentina ke peringkat 4 klasemen sementara. Jika ada yang cedera, jangan khawatir stok masih banyak. Ada Mirko Vucinic (Juventus, Montenegro), Ivica Olic (Wolfsburg, Kroasia) dan Jelavic (Everton, Kroasia).

Berikut saya akan mencoba membuat formasi YUGOSLAVIA yang mungkin akan bisa berbicara banyak di Piala Dunia dan Piala Eropa hanya saja saya belum menemukan enforcer dengan tackle terbaik di barisan pemain eks Yugoslavia.

















Ini hanya imajinasi dan "peng andaian", namanya juga kurang kerjaan. Keep Calm

Sunday, March 24, 2013

Seeing is Believing BIGREDS PONTIANAK

 Panitia
       Ketua                                :           Silvester Toni 
       Penanggung jawab          :           Yama Subhan Erin
2.        Dana                    
        Modal                               :          
        Hadiah                              :           Sepasang sepatu futsal dari Premier Sport
3.        Promosi
       a.      Via Twitter
       b.      Via Grup Facebook
       c.       Mulut ke mulut
4.        Pendaftaran
       a.      Waktu pendaftaran    :           25 – 30 Maret 2013 (pukul 12.00 – 18.00)
       b.      Tempat Pendaftaran  :           Toko Test (Jalan Daranante)
       c.       Petugas Pendaftaran :           Silvester Toni
       d.      Biaya Pendaftaran     :           Rp 10.000
       e.      Syarat peserta            :           Member BIGREDS IOLSC
       f.        Jumlah Peserta          :           tidak terbatas
5.        Waktu dan Pelaksanaan 
       a.      Tempat                       :           Lapangan Futsal SBN Uray Bawadi
       b.      Hari/tanggal              :           Minggu/ 31 Maret 2013
       c.       Pukul                          :           14.00 - selesai
      d.      Lama Pelaksanaan     :           satu hari
6.        Peraturan                        
       a.      para peserta merupakan member BIGREDS IOLSC
       b.      telah membayar dan melakukan registrasi sebelum acara dimulai
       c.       menggunakan atribut LFC
7.        Event ini diadakan karena terinspirasi dari Seeing is Believing yang diadakan oleh Liverpool saat  
       pertandingan melawan WBA. Diharapkan dengan adanya Event ini maka para member semakin akrab 
       dan semakin guyub. Dan rencananya sebagian dari uang pendaftaran akan disumbangkan kepada rekan 
       kita Nasywa yang sedang sakit.
8.        Konsep dari event ini adalah peserta matanya ditutup dengan kain, diputar sebanyak 3 kali, dan 
       kemudian menendang bola ke gawang dari jarak yang sudah ditentukan. Setiap peserta memperoleh 
       kesempatan menendang sebanyak 5 kali. Peserta yang tendangannya paling banyak masuk ke gawang 
      dialah pemenangnya.


Friday, March 22, 2013

F*ck GOLD


"Fuck GOLD, gue nyerah trading di Gold" demikian status dari salah satu teman saya di Facebook. Entah ada apa dengan GOLD, saya sendiri malas untuk mencari tahu. Yang jelas setelah saya jelajahi seluruh isi beranda, hampir semuanya mengeluh karena GOLD.
Pertanyaan sekarang, apakah GOLD itu? Apakah dia semacam mesin pengeruk uang di dunia maya? Mungkin juga iya sih

Gold adalah emas, emas itu kuning, kuning itu Spongebob (lupakan analogi sampah dari salah satu selebtwit tersebut)
Emas adalah suatu item yang mana sebagian orang berpikir harganya akan terus naik sampai chart Metatradernya jebol. Jadilah dia perusahaan semacam VGMC yang menawarkan program dengan keuntungan yang cetar membahana badai. Saya ditawarkan masuk VGMC ketika tahun 2011, dan ketika itu untuk masuk hanya diperlukan 10 juta (bandingkan dengan sekarang yang katanya hampir 16 juta). Teman saya bahkan sudah sukses mengeruk puluhan juta dari VGMC
dan saya belum pernah bertemu dengan dia selama setahun terakhir.

Sekarang pertanyaannya adalah sampai kapan harga emas akan terus naik? Sampai kapan Soros akan terus menimbun emasnya? karena menganggap emas akan selalu naik maka Perusahaan seperti Best Profit dan Millenium berlomba lomba mencari nasabah yang bersedia untuk ditradingkan uangnya. Para salesnya pun diberikan bonus yang besar kalau berhasil mendapatkan nasabah.
Ketika harga emas terus naik, kemudian ada yang melakukan aksi take profit besar besaran apa yang akan terjadi? Harga emas akan turun, seperti yang terjadi tahun lalu ketika emas menyentuh angka 1.5xxx dan menyebabkan teman saya kehilangan ratusan juta.

Saya sebagai penganut aliran hipster tidak pernah dan tidak akan pernah bermain di Emas. Bukankan bermain di pair AUD/USD atau NZD/USD sudah cukup mengasyikkan. Karena kita trading yang penting dana yang di withdrawal harus lebih banyak dari dana yang didepositkan. Keep it simple stupid bro

Thursday, March 21, 2013

Stupid Post

Remaja galau mana yang tidak kenal dengan Taylor Swift, penyanyi country cantik yang sukses membius dunia dengan lagu galau yang diaransemen secara sederhana (menurut saya). Ditambah lagi dengan boomingnya istilah "MOVE ON" di socmed belakangan ini, lagu dari album RED melonjak hebat. Sehebat lonjakan harga bawang beberapa hari yang lalu.

Dari empat hits yang sudah dibuat videonya, semuanya bertemakan (sok) Move On. Mulai dari We Are Never Ever Getting Back Together, Begin Again, I Knew You Were Trouble, sampai 22. Entah apa saja inspirasi yang didapatnya ketika berpacaran dengan salah satu keturunan mantan Presiden Amerika ketika itu, sehingga isi dari album RED semuanya bertemakan patah hati (meskipun dari album pertama lagu dia emang isinya patah hati semua)

Setelah putus dari salah satu personel Boyben terpopuler masa kini, Taylor Swift kembali menjadi bahan troll akun akun sarkas luar. Semuanya bertaruh kalau Taylor Swift akan kembali merilis album setelah putus, karena menurut mereka (dan menurut saya juga) Taylor Swift itu siklusnya Pacaran ----> putus -----> tulis lagu ---> pacaran lagi ----> putus lagi -----> tulis lagu lagi. Demikian sampai dunia ini kiamat.

Saya tidak mengerti kenapa akhirnya saya membeli CD album ini (ini jelas tidak ada hubungan dengan kisah percintaan saya)


Saya sama sekali belum pernah mendengarkan lagunya satu album, bukan karena galau, tapi karena memang belum sempat. Entha jika memang seisinya galau ya artinya Taylor Swift tidak pernah berubah. Konsisten...

Wednesday, March 20, 2013

Ratusan Gol yang Tak Bermakna

Tepat tanggal 19 Maret 2013, admin dari akun twitter @themichaelowen membuat keputusan yang sebenarnya harus dilakukan sejak tahun 2009. Sang admin memutuskan untuk pensiun dari lapangan hijau pada akhir musim ini. Entah atas dasar apa, tidak ada seorangpun yang tahu. Menjadi benchwarmer dari club seperti Stoke City jelas bukan sebuah nasib yang baik bagi pemain peraih Ballon d'Or tahun 2001 tersebut.
Atau apakah Owen tergerak hatinya untuk pensiun karena melihat mantan rekan setimnya, Jamie Carragher telah terlebih dahulu memutuskan untuk pensiun diakhir musim ini? Cukup masuk akal, tapi mungkin Owen sadar bahwa dia harus mengakhiri karirnya daripada menjadi bahan troll di socmed.

Michael James Owen, demikian nama lengkap dari pemain yang mencetak (ehem) 158 gol selama 8 musim membela Liverpool. Melihat catatan jumlah golnya, harusnya Owen berhak menyandang status "Legenda". Dia merupakan bagian dari skuad yang meraih mini treble di musim 2000-2001 dan meraih Balon d'Or di tahun yang sama. Belum lagi golnya di final Piala Liga pada tahun 2003 yang memaksa United menyerah 2-0 setelah sebelumnya "rekan akademinya" Steven Gerrard mencetak gol pertama. Mungkin final yang paling berkesan para kopites, karena kedua pencetak gol sama sama asli Akademi Liverpool (ini mungkin lo ya).

Sama seperti kebanyakan teman teman pendukung Liverpool lainnya yang seumuran saya, Owen jugalah yang memperkenalkan saya dengan Liverpool Football Club. Jika kebanyakan mereka kenal sejak tahun 98, maka saya kenal sejak Piala dunia 2002. Saya ketika itu penasaran dengan pencetak gol ke gawang Brazil ketika Inggris kalah 1-2, karena belum ada twitter dan wikipedia akhirnya saya bertanya kepada om saya yang sudah gila bola sejak jaman Carlos Dunga dkk. Dari dia saya tahu kalau Owen bermain di Liverpool dan Liverpool ketika itu adalah runner up Liga di bawah Arsenal.

Pindah ke Real Madrid pada tahun 2004 dengan harapan bisa meraih gelar Liga Champions di sana, meskipun akhirnya Liverpool juara pada tahun setelah dia pindah ke Madrid. Lari ke Tyneside sebelum berlabuh di kotanya Liam Gallagher pada musim 2009-2010. Entah apa yang ada di otaknya ketika memutuskan untuk bergabung dengan Manchester United, klub yang para fans sangat membenci dirinya beberapa tahun sebelumnya. Atau karena dia tidak ingin kalah dengan Gerrard dan Carragher yang berhasil juara Liga Champions dan berharap akan meraih Piala tersebut bersama MU. Dan sayangnya dia cuma kebagian Liga Inggris, satu satunya titel yang belum pernah diraih Gerrard dan "tidak" pernah diraih oleh Carragher.

Kepindahannya ke MU membuat statusnya sebagai legenda Liverpool langsung hilang, semua pendukung Liverpool mencapnya sebagai pengkhianat (Judas Scum). Ratusan gol dan 6 trofi tak lagi bermakna, semuanya sirna hanya salah memilih klub yang akan dituju. Bukan orang lain yang membuat dirinya gagal menjadi Legenda, tapi dirinya sendirilah yang memang tidak ingin menjadi Legenda di Liverpool.
Usahanya mendribbling dan mencetak gol selama 8 tahun di Liverpool seperti tak berharga sama sekali hanya karena memutuskan untuk mengenakan nomor 7 di klub yang sebentar lagi akan mencetak tshirt Champions 20 nya.

Terlepas apapun masalahnya, Owen tetaplah legenda bagi saya. Dia telah mengenalkan saya kepada tim yang belum pernah juara EPL ini. Mengenalkan saya betapa keren dan ketatnya Liga Inggris. Dan mulai musim depan saya tidak bisa lagi memasangnya didalam skuad Stoke City ketika bermain PES. Mini Liverpool di Stoke City kehilangan salah satu personilnya musim depan.
Semoga setelah pensiun Owen bisa dengan tenang melanjutkan hidupnya (terutama ngetweet), tanpa takut menjadi bahan troll di twitter.

Happy Birthday Fernando Torres

#BringBackFernandoTorres
Demikian hastag yang selalu berseliweran di linimasa saya ketika ada isu mengenai transfer Torres. Masih begitu banyak pendukung Liverpool yang berharap Torres untuk kembali ke Anfield, kembali menjadi target man  yang menerima sodoran sodoran manis dari sang kapten. Pokoknya ketika ada rumor Torres akan pindah, langsung semuanya berharap om JWH mau mengeluarkan dana untuk memboyong kembali striker yang memenangkan Liga Champions dan FA Cup bersama Chelsea musim lalu (karena lagi Ultah harus ditulis prestasinya)

Torres pindah ke Liverpool pada musim 2007/2008, sesaat setelah kekalahan pahit di final UCL dari Ac Milan. Saya ketika itu benar benar bingung dengan Rafa, bagaimana mungkin dia rela membayar 20 juta pound ditambah Luis Garcia demi tandatangan kapten tim medioker di La Liga. Padahal Luis Garcia adalah salah satu pahlawan Liverpool ketika menjuarai UCL 2005, dan dia ditukarkan dengan striker pirang yang tidak jelas (karena saya tidak mengikuti Liga Spanyol). Kedatangannya bukan cuma menyingkirkan Garcia, tetapi juga membuat Liverpool menjual Cisse dan Bellamy.

Tapi hanya butuh dua pekan bagi Torres untuk mencetak gol pertamanya bagi Liverpool, dan gol pertamanya dicetak ke gawang (ehem) Chelsea. Sejak itulah "Blonde Spaniard" ini menjadi fenomenal di Liverpool, musim pertamanya di Liverpool dia mencetak 33 gol diberbagai ajang. Ini Artinya 20 juta yang tidak sia sia, bukan seperti 35 juta yang dikeluarkan pada pertengahan musim 2010/2011 #TapiAhSudahla
Dan pada Euro 2008, dia menjadi pencetak gol penentu kemenangan timnas Spanyol atas Jerman di final. The Blonde Spaniard destroyed the Berlin Wall

Torres terus mencetak gol dan mencatatkan berbagai rekor dan saya sendiri tidak tahu apa saja rekor rekor yang dibuatnya. Tapi yang pasti jumlah gol Torres lebih banyak dari jumlah gol Downing dan Henderson digabungkan. Selama berseragam Liverpool Torres mencetak 81 gol (dan tentu saja saya punya kompilasinya), jumlah yang cukup untuk membuat pendukung Liverpool (terutama yang ladies) menjerit jerit ketika dia pindah ke Chelsea.

Saya tidak bisa menjudge Torres sebagai pengkhianat, ya namanya orang perlu cari makan. Kepindahannya ke Chelsea berhasil menebalkan kas Liverpool (meskipun akhirnya terbengkas oleh Carrol, Downing, dan Henderson). Lagipula dia pindah ke klub yang paling sering dibobolnya dan itu adalah hal yang wajar.

Sekarang Torres sudah merasakan juara UCL dan FA Cup bersama Chelsea, tuah finalnya benar benar manjur. Meskipun jarang (bahkan hampir tidak pernah) mencetak gol, magis finalnya yang kuat membuatnya berhasil memenangi FA Cup dan UCL bersama Chelsea serta juara Euro 2012 bersama timnas Spanyol.
Yang tak kalah penting dia adalah topskor Euro 2012, ketika Cristiano Ronaldo hanya mampu membawa Portugal sampai ke semifinal.

Dan sekarang dia hanya menjadi bench warmer di Chelsea ditambah lagi dengan potongan rambutnya yang sangat absurd membuat namanya menjadi bahan troll di twitter. Entah kapan kita akan melihat Torres mencetak puluhan gol permusimnya lagi, ataukah dia sudah pensiun semenjak meninggalkan Liverpool?
Yang pasti Happy Birthday Torres, semoga kran golmu kembali terbuka. Karena bagaimanapun juga, golmu telah memberikan banyak poin untuk Liverpool


Friday, March 15, 2013

Southampton vs Liverpool

We have no SHITNITE in this week !!! Demikan teriak para JombloREDS di twitter, ngenes memang tapi demikianlah kenyataannya. Setidaknya malam minggu nanti kami tidak kebingungan harus kemana. Nonton ELEPSI dulu brooo.

Gameweek ke 30 ini Liverpool akan bertandang ke kandang Southampton, tim promosi yang sukses menaklukkan sang juara bertahan dengan skor 3-1. Jangan liat peringkatnya, tapi liat head to headnya. Dari 6 pertemuan terakhir Liverpool menang 3 kali dan kalah 3 kali. Meskipun kekalahan terakhir terjadi di tahun 2005, dan salah satu pencetak gol kemenangan Soton adalah Peter Crouch yang akhirnya dibeli oleh Liverpool musim berikutnya.

Susah memprediksi bagaimana jalannya pertandingan, yang jelas Liverpool tengah onfire dengan 3 kemenangan berturut turut di pentas BPL, sementara tuan rumah di tiga laga terakhirnya belum pernah menang. Mungkin om Pangeran KW bisa memprediksikan untuk saya, karena biasanya analisanya paling keren.
Liverpool harus menang untuk menjaga momentum minimal finish di atas Everton, sementara SOton harus menang demi menjaga peluang bertahan di BPL musim ini. Mungkin supaya adil berbagi poin saja, 1 poin cukup lah. Liverpool sudah menang 3 kali berturut turut dan itu sudah lama sekali tidak terjadi, menuju kemenangan ke empat tampaknya agak sulit. Tapi kita sebagai penikmat bola sekaligus pencinta Liverpool hanya bisa berharap Liverpool meraih hasil terbaik, kalau bisa 3-0 juga gapapa, 5-0 malah lebih baik :p

Akankah Rodgers kembali menggunakan formasi seperti melawan Spurs, dengan menempatkan Lucas dan Gerrard sejajar? Mungkin saja seperti itu, hanya saja Soton punya penjagal terbaik di BPL musim ini yaitu Morgan Schneiderlin. Schneiderlin adalah pemain dengan tekel terbanyak di BPL musim ini dengan 119 tekel dan merupakan pemain terbaik Soton sejauh ini menurut whoscored.com
Suarez pun dipastikan tidak akan bisa dengan mudah menembus benteng Soton, tapi dengan adanya support dari Sturridge mungkin konsntrasi lini belakang Soton akan terpecah. Belum lagi dengan sokongan dari Coutinho dan pemain yang baru saja mencetak gol ke gawang Lloris minggu lalu (baca: Downing).

Meskipun Soton punya striker top pada diri Lambert, jangan takut broo. Keep calm, we have the number one and the only one Jamie Carragher. Lambert bukanlah tipe sprinter seperti Bale ataupun Walcott, serahkan semuanya kepada sang Legend. Biarkan dia menghadang Lambert, dan kebetulan Lambert adalah scouser dan tentu dia akan rispek terhadap Carra (yakali)

Semoga pertandingan ini menyuguhkan permainan terbaik sehingga bisa menghibur para JombloREDS yang hatinya sedang rapuh.
Ramaikan Nobar dan jangan lupa OGOT-nya
You'll Never Walk Alone...

Wednesday, March 13, 2013

Prediksi Forex 14 Maret 2013 pair EUR/USD

Sesudah semalam menembus harga terendah untuk bulan ini, kemanakah Sarkozy&Merkel/Obama hari ini?
Tampaknya masih akan mencoba untuk terus turun dan kuncinya ada di angka 1.2942. Jika menembus angka keramat itu maka dapat dipastikan EUR/USD akan terus meluncur kebawah sampai jumat besok.






Kalau sukses membentuk bearish enfulging pada jam 9 nanti, maka segera pertaruhkan seluruh harta untuk menjual EUR/USD.

For my foreign friend, you can ask me at laungcity@gmail.com

Tuesday, March 12, 2013

Liverpool 3 vs 2 Tottenham

Ada hal yang unik pada saat nobar BIGREDS PONTIANAK match Liverpool vs Tottenham di Cafe Ozone. Ketika menyanyikan lagu You'll Never Walk Alone di saat injury time, terdengar samar samar puisi dari salah satu sepuh kami yaitu Bang Konda. Entah ada hubungan atau tidak, yang jelas malam itu Liverpool sukses comeback dan menaklukkan Gareth Bale FC dengan skor 3-2 setelah lima pertemuan sebelumnya Liverpool tidak pernah menang. Mungkinkah puisi bang Konda merubah jalan pertandingan? Tidak ada yang tahu, karena hanya FA yang berhak untuk menyelidiki hal tersebut.

Setelah dua pertandingan terakhir EPL berasa menjadi fans Barcelona (karena menang mutlak dengan skor besar), akhirnya ketika pertandingan melawan Tottenham jantung para kopites kembali diuji kekuatannya. Sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Suarez pada menit 21, Jan Vertonghen mendadak berubah menjadi pembunuh berdarah dingin lewat dua golnya. Sebelum akhirnya "JESUS Right Wings" berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan blunder lini belakang Spurs. Dan penalty dari Sang Kapten memastikan Liverpool meraih kemenangan pertama atas tim yang peringkatnya diatas pada musim ini.

Ada hal yang agak berbeda di dua pertandingan terakhir, Rodgers sudah tidak keras kepala lagi ngotot harus memenangkan ball possession. Dan hasilnya Liverpool selalu kalah ball possession tapi berhasil mengamankan tiga angka. Ketika pertandingan melawan Spurs terlihat Enrique dan Glenjo sering melepaskan longpass kedepan. Dan gol pertama Liverpool berawal dari longpass Glenjo ke Coutinho, kemudian kerjasama keduanya diakhiri dengan through pass Enrique ke SUarez dan gol! Apakah ROdgers sudah merubah taktiknya, atau ini hanya sementara karena dia belum mendapatkan pemain yang sesuai dengan taktiknya? Kita nantikan saja kelanjutannya.

Pada pertandingan kali ini Rodgers menggunakan formasi yang sama saat melawan Swansea, dengan menempatkan Gerrard sejajar dengan Lucas kemudian Coutinho bermain sebagai LMF, Downing RMF, Suarez AMF, dan Sturridge sebagai ujung tombak. Hasilnya Liverpool bermain menyerang sejak awal dan sukses menekan Spurs sampai gol Suarez tercipta. Tapi setelah gol Suarez, mendadak Spurs mainnya nyerang terus. Semacam orang yang habis diputusin gitu. Dan Liverpool beruntung dua kali shot Bale off target, mungkin dia nervous karena ada Downing main juga. Bermain dengan formasi ini sebenarnya sangat riskan, karena hanya dua gelandang tengah murni otomatis tugas Lucas menjadi sangat berat. Peluang terbaik yang dimiliki oleh Sigurdsson pada menit ke 37 berawal dari Lucas yang terlalu maju untuk intercept, ini dikarenakan tidak ada CMF yang bertugas untuk melakukan pressing sehingga Lucas harus maju. Tapi ketika Lucas dilewati, pertahanan langsung kocar kacir dan untung saja Sigurdsson finishingnya masih dibawah Steawrt Downing, jadi plessingnya masih melebar (bayangkan jika itu Adebayor atau Defoe).

Dua gol Vertonghen bukanlah kesalahan lini belakang, memang dasar Vertonghen yang sakti (ini bukan karena saya adalah Front Pembela Carrager). Gol pertama berawal dari crossing Bale dan posisi di dalam kotak penalti adalah 5 vs 4, hanya ada Agger, Carra, Lucas, dan Glenjo. Sedangkan pemain Spurs ada 5 dengan duo bek raksasanya Dawson dan Vertonghen yang memang jago duel udara. Dengan adanya dua bek ini, tentu saja para pemain kesulitan untuk memarking.
Sedangkan gol kedua juga bukan kesalahan defender, Agger sudah menutup ruang tembak Vertonghen dengan benar. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mungkin seorang bek tengah mengganti posisi kaki dengan cepat dan kemudian melepaskan bola tepat di pojok gawang Brad Jones? Kalau itu Adebayor ataupun Defoe mungkin masih masuk akal, tapi ini adalah bek tengah yang baru saja bergabung musim ini. Tampaknya kalau di plot untuk menggantikan Agger, Vertonghen adalah orang yang tepat (sambil membayangkan Vertonghen berduet dengan Ashley William musim depan).

Keputusan Rodgers memasukkan Allen tepat, karena dengan demikian Lucas bisa menjaga kedalaman karena ada Allen yang bertugas membayangi Dembele. Mungkin banyak yang bilang dua gol Liverpool adalah faktor keberuntungan, dan kalau memang iya itu tidak menjadi masalah. Liverpool sudah tidak merasakan keberuntungan sejak jaman King Kenny sebagai pelatih (terutama Stewart Downing). Tuhan maha adil, akhirnya Downing berhasil mencetak gol dengan menceploskan bola di antara kaki Vertonghen dan dia adalah sang MOTM #RESPECT
Masalah penalty itu benar atau tidak saya tidak akan membahasnya, yang penting Gerrard berhasil melewati gol Michael Owen pada malam itu dan menambah jumlah OGOT menjadi 3 ribu.

Masalah peringkat juga jangan dibahas sekarang, sebaiknya dibahas setelah pekan ke 38 saja. YNWA

Sunday, March 10, 2013

Preview LIVERPOOL vs TOTTENHAM

Pekan ini akan menjadi pekan yang sangat krusial bagi Liverpool (club yang memenangkan Liga Champions sebanyak 5 kali dan membuat chants " We won it five time" menjadi senjata pamungkas bagi para kopites ketika mendapat serangan dari klub lain dari daratan Inggris) karena akan menjamu Tottenham Hotspurs (baca : Gareth Bale) di Anfield. Tottenham sedang dalam peforma terbaiknya belakangan ini, meskipun Liverpool juga tak kalah menakutkan sebenarnya. Tapi dari tweet tweet following saya di twitter, tampaknya Tottenham menjadi lawan terberat bagi Liverpool di sisa musim ini (tanpa maksud meremehkan *ehem* Chelsea dan Everton).

Baiklah saya akan memberikan alasan kenapa Tottenham berpeluang menjadi momok bagi Liverpool minggu malam nanti. Pertama dari klasemen saja sudah terlihat kalau mereka lebih baik dan kini sukses menggeser Liverpool sebagai penyandang predikat Big Four. The LillyWhites kini berada di peringkat ke tiga klasemen sementara dengan 54 poin, mencetak 49 gol dan kebobolan 33 gol. Sedangkan Liverpool sendiri sekarang berada di peringkat.....................................................................................7 dengan 42 poin, selisih 12 poin dengan Gareth Bale FC meskipun soal produktivas gol Liverpool lebih baik tapi tetap saja peringkat tidak bisa berbohong. Tapi tenang saja, kita punya kuotes andalan "Form is Temporary, Class is Permanent". Liverpool tetaplah tim besar dan tim terbaik di Inggris (saya berharap tidak ada fans tim yang sebentar lagi dapat titel ke 20 nya membaca tulisan ini).

Sunday, March 3, 2013

Wigan 0 vs 4 Liverpool


Sabtu malam sekitar jam 10an sekelompok kecil pemuda menggunakan atribut LFC tampak sedang nongkrong di Cafe SoS di jalan Ketapang sambil nonton El Classico. Entah apa yang membuat para pemuda ini betah nongkrong di tempat yang jelas jelas sepi dan bergabung dengan para toke Gajahmada. Ini adalah efek dari adanya “laga pemanasan” El Classico sebelum Wigan vs Liverpool, sehingga cafe cafe di Gajahmada sudah penuh dan kami harus menyingkir terlebih dahulu.

Nobar di Cafe Core.Net, kami datang setelah El Classico selesai dan tidak lama kemudian ada sejumlah anak anak beratribut Real Madrid pawai sambil menggeber motornya bak Jorge Lorenzo. Mungkin mereka lupa dengan klasemen La liga, dan kami maklum. 

Pada match kali ini Rodgers menggunakan formasi 4-3-3 dengan backfour yang sama seperti laga sebelumnya. Untuk lini tengah Rodgers memilih trio Lucas, Gerrard, dan Allen dan hasilnya LFC kalah ball possession dari Wigan. Untuk trio didepan Downing, Coutinho, dan Suarez mengemban tugas sebagai pendobrak pertahanan Wigan.

Make it Happen

Mungkin inilah efek dari kebanyakan nongkrong di forum forum yang isinya para Master Trading dari seluruh penjuru dunia, sekarang otak saya udah terkontaminasi dengan racun racun dan ajaran untuk kembali trading dengan gaya supernekad.

Setelah mengobok obok Microsoft Excel, akhirnya jurnal trading yang sudah hampir setahun tak pernah dibuka pun kembali dibuka demi target mengumpulkan budget untuk nonton Liverpool (ya kalau jadi datang)

Broker pertama yang menjadi target adalah M*sterforex, karena gegara broker ini satu juta uang saya dan 3 teman lainnya melayang demi nilai A Manajemen Keuangan.



Berikutnya adalah Instaforex, karena broker ini bermarkas di Russia. Liverpool disingkirkan Zenit dan saya akan membantu membalaskan dendam terhadap Hulk cs... :-p



Meskipun dianggap gila dan sangat tidak realistis (seperti kalau berharap Liverpool masuk 4 besar musim ini), saya tidak peduli. Everyone is allowed to dreaming, and I just trying to make it happen (jangan protes soal grammarnya)












Friday, March 1, 2013

Preview Wigan vs Liverpool


Setelah weekend para kopites minggu lalu menjadi kelam karena tidak ada match Liverpool, minggu ini EPL kembali hadir dan Liverpool kebagian jatah malam minggu jam 12.30 malam. Setidaknya yang punya pacar sempat untuk jalan terlebih dahulu, dan yang jomblo pun punya banyak waktu untuk ngemodusin “target bunuhannya”. Meskipun saya yakin banyak yang bingung mau kemana nungguin match jam segitu. Dan itu wajar karena persentase Jomblo di BIGREDS Pontianak mencapai angka 90%.

Di Fixtures ke 28 ini, Liverpool akan bertandang ke The DW Stadium Markas dari Wigan. Tim yang baru saja mencukur Reading 0-3 ini penampilannya sedang menanjak belakangan ini. Sebelum mengalahkan Reading, Wigan sukses menaklukkan Huddersfield 1-4. Tapi yang membuat Liverpool bisa sedikit tenang adalah semua kemenangan itu diraih dikandang lawan. Catatan Wigan di kandang musim ini memang sangat buruk, 2 kali menang, 4 kali seri, dan 7 kali kalah. Bahkan dalam 6 laga terakhir di kandang di EPL Wigan belum pernah menang sama sekali. Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi Liverpool untuk gagal mendulang tiga poin.

Liverpool sendiri sukses menaklukkan Wigan 3-0 di Anfield lewat dua gol dari Suarez dan satu gol Enrique, dan kita berharap Steven Gerrard dkk. bisa mengulanginya malam nanti. Meskipun ada isu kalau Sturridge dan Sterling tidak bisa dimainkan, tapi kita harus percaya dengan pemain lainnya. Siapakah kira kira yang pantas mengisi starting eleven?