Friday, March 28, 2014

Make Us Dream



Sesuatu yang terlihat atau dialami seseorang ketika dia sedang tertidur, demikian pengertian mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online (maaf saya tidak memiliki KBBI edisi cetak). Sedangkan menurut wikipedia mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Namun mimpi tak selamanya berarti hanya bunga tidur, mimpi bisa berarti harapan atau ekspektasi atau sebuah keinginan yang belum terwujud dan diharapkan akan terwujud. Dan pendukung Liverpool sekarang sudah mengeluarkan banner bertuliskan "Make Us Dream" yang menurut saya artinya adalah buat kami bermimpi. Pendukung Liverpool memiliki mimpi yang sudah sangat lama sekali tidak terwujud, yaitu mimpi melihat timnya menjadi juara Liga Inggris (24 tahun tentulah bukan waktu yang sebentar) dan sekarang "kami" sudah boleh berharap mimpi itu akan terwujud musim ini meskipun sulit.

Sebenarnya tidak ada yang menyangka kalau ternyata Liverpool bisa membuat pendukungnya untuk bermimpi, terlebih jika melihat pembelian Rodgers di Bursa Transfer musim panas lalu yang bisa dibilang "hemat". Di saat tim lain mendatangkan Marquee Signing bernilai puluhan juta pounds entah itu gelandang atau penyerang, Tim pengoleksi 5 trofi "Big Ear" cukup mendatangkan Mamado Sakho dari PSG dan dia adalah seorang Centre Back. Mkhitaryan lebih memilih ke Dortmund meskipun sejumlah orang di Armenia melakukan "demo" kepada "pemilik" pemain Shaktar Donetsk tersebut agar mau menjualnya ke Liverpool dan yang paling santer tentu saja Willian yang dikabarkan sudah siap merapat ke Melwood karena akun twitternya sudah difollow oleh Lucas dan Coutinho ternyata hanya sampai di London dan akhirnya bergabung dengan Chelsea (salahkan kenapa tidak ada penerbangan langsung dari Russia ke John Lennon Airport, sehingga Willian harus transit di London dan pada akhirnya malah test medis di sana).

Mimpi itu berawal dari 3 kemenangan beruntun pada awal musim dan Liverpool berada di puncak klasemen selama beberapa pekan, sesuatu yang jarang terlihat tentunya. Daniel Sturridge menjadi pahlawan lewat tiga golnya yang membuat Liverpool mendulang 9 poin di tiga match awal. Harapan itu belum terlalu besar,
selain karena hanya menang dengan skor masing masing 1-0 Liverpool pun belum bertemu dengan tim tangguh (untuk pekan ke 3 saya anggap mereka hanya medioker meskipun juara bertahan). Tak lama kemudian Liverpool kembali gagal konsisten dan tertahan di peringkat ke empat setelah kalah dari Hull City di KC Stadium pada tanggal 1 Desember 2013.

Bulan Desember adalah Roller Coaster yang sungguh menyiksa bagi pendukung Liverpool, kami mendapatkan kado natal yang indah di puncak namun harus merayakan tahun baru di tempat ke lima. Sempat memuncaki klasemen setelah menang 3-1 atas Cardiff City, Liverpool kemudian takluk dari
Manchester City dan Chelsea secara beruntun sehingga harus berada di bawah Everton. Sungguh bulan yang aneh dan mimpi itu pun sempat menjadi samar samar sehingga perbincangan mengenai trofi adalah hal yang tabu pada saat itu.

Liverpool mengawali 2014 dengan menaklukkan Hull City 2-0 di Anfield sekaligus membalaskan dendam pada pertemuan sebelumnya, Are You Watching Hull City? Setelah itu Liverpool terus melaju bak Jorge Lorenzo dan sampai dengan pekan ke 31 telah berhasil mengumpulkan 68 poin yang artinya hanya tertinggal satu poin dari Chelsea. Tahun 2014 ini Liverpool belum pernah kalah di EPL, sekali lagi belum pernah kalah, duet SAS menjadi terror yang sangat menakutkan bagi pertahanan tim di EPL. Mungkin para defender lawan sudah gemetaran menjelang laga melawan Liverpool membayangkan akan dinutmeg oleh Suarez, belum lagi harus meredam Sturridge dan tentu saja yang tak kalah menakutkan adalah menandingi sprint Raheem Sterling. Hampir semua pertandingan di EPL tahun 2014 terlihat seperti sangat mudah bagi Liverpool, bahkan anak asuh Brendan Rodgers ini sukses mengalahkan MU 0-3 di Old Trafford, kemenangan yang diikuti dengan berkibarnya banner "Make Us Dream".

Make Us Dream bukan Teenage Dream (kalau Teenage dream ini bisa anda buka di youtube dan dijamin anda pasti puas dengan video klipnya), biarkan kami bermimpi sekarang. Bolehkah orang bermimpi? Tak ada yang melarang orang untuk bermimpi, mimpi basah pun tak dilarang. Silakan bermimpi setinggi mungkin, karena seperti lagu Bondan Prakoso & Fade to Black hidup berawal dari mimpi. Bermimpilah untuk jadi juara selagi Liverpool mempunyai kans seperti ini, kesempatan untuk bermimpi seperti saat sekarang sudah lama sekali tak muncul dan anda harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Jika memang Liverpool harus juara EPL musim ini ya saya bisa apa selain bikin PO tees Champ19ns.