Sunday, August 28, 2016

Catatan Laga Tottenham vs Liverpool

Liverpool gagal mempertahankan keunggulan ketika bertandang ke Tottenham, penalti (yap penalti, penaltypool) Milner yang sempat membuat Liverpool unggul sukses dibalas Rose pada menit ke 72. Berikut beberapa catatan mengenai laga semalam menurut versi penulis, jadi suka suka saya lah mau nulis apa, ya kan? Oke langsung saja kita mulai dari yang pertama, yaitu :

1. Tak ada filter dari Gelandang tengah

Untuk kasus ini semuanya juga sudah tahu kalau Liverpool memang tak punya stok gelandang mumpuni yang bisa meredam serangan musuh selain Emre Can, serangan musuh akan langsung mengarah ke jantung pertahanan tanpa ada filter sedikitpun. Apakah gelandang tengah tidak berusaha meredam serangan spurs semalam? Manusia yang berusaha, Tuhan yang menentukan, demikian jokes garing ala ala DP BBM yang gambarnya buram udah kayak teks proklamasi. Henderson, Gini, dan Lallana bukannya tak berusaha untuk meredam serangan lawan, namun karena kapasitas mereka bukan untuk melakukan hal tersebut sehingga dari 17 total tekel yang mereka bertiga lakukan hanya 5 tekel yang sukses, hendo 3 kali sementara gini dan lallana masing masing satu kali. Terus kemana 12 tekel yang lain, ada yang gagal, ada yang jadi pelanggaran, bahkan mungkin udah ada yang jadi pilot (hehehehe, garing??? biarin). Dari 8 tekel yang dilakukan oleh hendo, kapten tercinta kita, hanya tiga yang sukses, dan tampaknya dia akan terus mengisi role tersebut mengingat emre can masih cedera, jadi kepada laskar anti hendo harap untuk bersabar, ya daripada lucas yang main ntar bukan pemain lawan yang dihajar tapi malah berlari ke tribun VIP para jurnalis untuk mengintersep James Pearce.

Jika melihat skema dan formasi yang diterapkan, harusnya Liverpool bertahan dari upfront namun apadaya ternyata gelandang tengahnya belum beradaptasi dengan peran baru mereka (positif thinking men). Jumlah intersep trio gelandang Liverpool ini hanya 3, iya 3, yang artinya gelandang spurs dibiarkan semaunya mengobrak abrik lini tengah tanpa ada gangguan sedikitpun, adapun ditekel kan tadi udah ditulis bagian atas bagaimana kualitas tekel para gelandang kesayangan kita semua ini. Jika mereka bisa mengupgrade kualitas tekel dan intersep, maka kejayaan Liverpool bukanlah hal yang mustahil (ingat ada kata "jika" di awal kalimat).

2. Roberto Firmino adalah Kunci Gegenpressing

Mungkin banyak yang sekilas melihat bahwa Firmino ini pemain pemalas, kerjanya jogging doang, ga mau pressing kayak Lallana atau Milner yang ngejar bola terus kalau di kaki lawan. Betapa bodoh dan tololnya pandangan demikian, firmino bukanlah malas tapi dia bergerak seefektif mungkin, bukan sekedar ngejar bola seperti anjing golden retriever di film air bud.


Berdasarkan catatan squawka ini, firmino berhasil mem-block 5 passing pemain lawan yang mana 4 diantaranya dilakukan di final third. Sementara, tukang pressing kita, lallana dan milner hanya sukses satu kali mem-block passing lawan, jadi mana yang lebih efektif pemirsa? (jordan henderson cuma dua, ini statistik selingan untuk hendo haters).

Jelas sudah alasan Klopp kenapa beliau lebih memilih memainkan firmino sebagai false 9 ketimbang memainkan origi ataupun sturridge, karena firmino pemain yang paling sesuai untuk jadi benteng pertahanan terdepan strategi gegenpressing. Yasuka suka pelatihnya juga sih mau mainin siapa, karena dia yang mengerti tentang pemain mana yang paling cocok untuk gaya mainnya, bukan anak twitter, apalagi anak Path.

Untuk sementara dua hal itu dulu yang jadi catatan penulis, karena cuma hal itu saja yang menarik perhatian. Sisanya bisa dicek di akun twitter lain, biasanya udah lebih lengkap dan spesifik. Untuk skor udah jelas 1-1, sedangkan peringkat sementara nomor 11 (bel19ve).

Tuesday, August 2, 2016

Menuju Musim 16/17

Musim 2015/2016 berakhir mei lalu, Liverpool seperti biasa masih tetap tanpa gelar (meskipun berhasil masuk ke dua final) dan finish di peringkat 8 disaat Leicester, tim yang baru promosi dua tahun lalu berhasil menjuarai Liga. Pahit? Iya, dan sepertinya fans Liverpool sudah bergumul dengan kepahitan bertahun tahun.

Tapi di balik kepahitan itu semua, ada sedikit harapan bahwa kita, fans Liverpool yang paling banyak bacot di twitter ini (termasuk saya) akan merasakan hal yang manis paling tidak dalam beberapa musim ke depan. Kenapa? Tak lain dan tak bukan karena Pelatih Liverpool sekarang adalah Jurgen Klopp, bukan Brendan Rodgers (sang maestro asal Irlandia dengan "great character"nya). Jika kau tak bahagia Juergen Klopp menjadi pelatih Liverpool kemungkinan dirimu adalah 1. Fans Manchester United 2. Kau sudah dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Klopp datang dengan gegenpressingnya yang berhasil membangkitkan Dortmund dari tidur panjangnya sejak terakhir juara Liga tahun 2002, mengorbitkan sejumlah pemain antah berantah menjadi pemain bintang yang kemudian diincar oleh tim besar lainnya. Fans berharap Liverpool akan menampilkan permainan menyerang ala Dortmund walaupun kenyataannya musim lalu mainnya masih jauh dari harapan.

Menerapkan gegenpressing tak semudah yang dibayangkan, semua lini harus di reformasi jika ingin sistem berjalan sesuai harapan. Bukan hanya sekedar pemain, staff  bahkan direktur harus diubah jika ingin menerapkan filosofi klopp ini. Dan bursa transfer ini menunjukkan bahwa revolusi itu sudah dimulai, pemain yang kata fans harus dipertahankan seperti Joe Allen, Ibe, dam Brad Smith sudah dilepas. Masuklah sejumlah nama yang kita sebelumnya tak terlalu akrab dan jauh dari rumor para ITK.

Transfer windows kali ini berhasil mengelabui sejumlah media, tak ada yang tau pasti siapa yang diincar Liverpool. Smoke screen berhasil mengalihkan perhatian media dengan sempurna, tak ada lagi isu Spurs menikung transfer Liverpool. Karena Klavan, Wijnaldum, dan Manninger sebelumnya tak pernah diberitakan oleh media.

Peluang musim depan pun harus diakui sangat berat jika melihat transfer tim pesaing. Namun bukankah kita pernah melakukannya di musim 2013/2014?
Sebelum semua orang menyebutkan nama Suarez saya juga berhak mengatakan bahwa kita punya Jurgen Klopp, the real marquee signing.
Doubter to believers
Up the reds
We go again

Thursday, April 7, 2016

Cristiano Ronaldo Tees

cristiano ronaldo is one of the world's best players.
he has won so many titles well together and jointly manchester united real madrid.

cristiano ronaldo tees

for you fans of cristiano ronaldo and want to have cristiano ronaldo tees please visit this link
there are many options cristiano ronaldo tees there and not just a single color
so immediately buy cristiano ronaldo tees here

Wednesday, October 28, 2015

Kaos Jamie Carragher

Jamie Carragher merupakan salah satu legenda Liverpool yang menjadi one man club.
Carragher memutuskan untuk pensiun pada tahun 2013.
begitu banyak trofi yang berhasil di raih oleh Jamie Carragher selama membela Liverpool selain trofi liga Inggris
Karena itu saya membuat design kaos Jamie Carragher ini
kaos jamie carragher
Jika anda ingin membeli kaos Jamie Carragher ini anda bisa membukanya di sini http://tees.co.id/store/passnmove

Jamie Carragher Tees

You certainly know who Jamie Carragher, Liverpool's defender, one man club, won many trophy.
This is Jamie Carragher Tees for you
jamie carragher tees

The Liverpool legend
Jamie carragher now retired and i make this tees design to appreciate him
Purchase here at http://www.redbubble.com/people/silvestertoni/works/17128124-jamie-carragher

Sunday, July 26, 2015

Menebak Liverpool di Musim 2015/2016

Musim 2014/2015 telah berakhir dan sekarang musim 2015/2016 sudah di depan mata. Kutukan buruk pasca peringkat ke 2 di Liverpool ternyata belum bisa berakhir. Setelah nyaris memenangi Liga di musim 2013/2014 ternyata musim lalu Liverpool kembali tersungkur, tersungkur ke posisi enam setelah kebobolan enam gol di laga terakhir melawan Stoke City (laga terakhir Steven Gerrard bersama Liverpool). Setelah numpang lewat di UCL musim lalu, musim depan Liverpool harus kembali berjibaku di Liga Malam Jumat, liga angker yang banyak tak dianggap oleh tim tim besar Eropa karena hanya dianggap menghabiskan waktu saja.

Musim baru akan segera di mulai dua pekan lagi dan Liverpool telah melakukan sejumlah pembelian dengan harapan agar bisa kembali bersaing memperebutkan gelar Liga Inggris. Adam Bodgan, Milner, Ings, Gomez, Firmino, Clyne, dan Benteke didatangkan oleh klub untuk menambah daya gedor musim baru ini, nama terakhir untuk sementara menjadi pemain termahal musim ini dengan mahar 32,5 juta pound. Sementara itu Raheem Sterling resmi bergabung Manchester City dengan banderol 49 juta pound setelah sempat menyatakan tidak mau bermain untuk Brendan meskipun digaji ratusan ribu pound per pekannya.

Melihat daftar lawan yang akan dihadapi oleh di 7 laga awal EPL, Liverpool memiliki peluang yang sangat besar untuk merayakan Natal di luar 5 besar. Semua tergantung bagaimana Brendan mensiasati lawan lawan tangguh yang akan dihadapi di awal musim ini (terutama Stoke City). Jika ngotot memainkan Joe Allen sebagai DMF dan Lovren sebagai LCB jelas bahwa sirkus masih belum pindah dari Merseyside. Tak butuh statistik untuk mengatakan kalau Lovren dan Allen musim lalu bermain tak sesuai harapan (meskipun pemain lain juga banyak yang tak memenuhi harapan. Dengan hobi passing menyamping dan kebelakang apa yang bisa anda harapkan untuk membangun serangan?

Berikut penulis mencoba menerawang lini per lini Liverpool untuk musim 2014/2015

Lini Belakang

Mignolet tampaknya masih akan tetap menjadi kiper nomor satu untuk musim depan karena belum ada tanda tanda dari klub akan mendatangkan Kiper selain Adam Bodgan. Mignolet sudah maksimal di bawah mistar gawang, hanya saja memang lini pertahanan Liverpool saja yang terlalu gampang membiarkan lawan untuk membuat peluang. Seperti ketika Arsenal menghajar Liverpool 4-1 di London, Mignolet telah berkali-kali menyelamatkan gawang di awal lagi namun kemudian memang pertahanan Liverpool yang dengan gampangnya diobok-obok oleh pemain Arsenal terus menerus. Musim depan jika Mignolet bisa tampil konsisten seperti ketika Liverpool tak terkalahkan sepanjang 10 laga berturut-turut, maka asa untuk berada di empat besar itu ada.

Skrtel dan Kolo baru saja memperpanjang kontrak, menunjukkan bahwa Liverpool masih belum berani sepenuhnya melepaskan lini belakang kepada pemain pemain muda. Diharapkan dengan pengalaman yang dimiliki keduanya, mereka bisa menularkan ilmu kepada para juniornya (terutama Lovren). Skrtel adalah pemain andalan Brendan di dua musim terakhir, Skrtel bisa memainkan peran sweeper dengan baik pada formasi 3 bek milik brendan. Bersama dengan Emre Can dan Sakho dia berhasil menumbuhkan asa Liverpool untuk bersaing di zona UCL setelah rentetan hasil positif. Formasi 3 bek brendan mencapai puncaknya ketika Liverpool berhasil merepotkan Chelsea di semifinal Carling Cup, Chelsea tak bisa membuat peluang dan nyaris saja kalah jika tidak ada penalty Eden hazard.

Dengan kedatangan Clyne yang merupakan fullback timnas Inggris, maka musim ini tampaknya formasi 4-3-3 akan kembali dimainkan oleh Liverpool. Pos bek tengah akan menjadi rebutan Skrtel, Sakho, Lovren, dan Kolo. Jika Sakho bisa fit sepanjang musim atau minimal 75% maka Mignolet bisa bernapas lega karena tak harus berjibaku dengan tembakan lawan sepanjang laga. Namun jika Brendan memasang Skrtel-Lovren, maka jantung pendukung Liverpool akan berdetak lebih cepat dari biasanya.

Sektor bek kiri sudah menjadi milik Moreno ataupun flanagan dan Joe Gomez bisa bergantian mengisinya. Harus diakui musim lalu Moreno banyak mencatatkan error yang menyebabkan terjadinya gol untuk lawan. Dengan usianya yang masih muda harusnya dia bisa belajar dari Jordi Alba tentang bagaimana menjadi bek yang benar, bukan belajar selfie dengan jose enrique.

Lini tengah

Selama pelatihnya masih Brendan maka kemungkinan Liverpool membeli DMF berkualitas tingkatnya sama dengan kemungkinan Taylor Swift langgeng dengan pacarnya, alias di bawah 10%. Emre Can yang sebenarnya merupakan DMF saja dimainkan sebagai ke tengah dan bek kanan. Jadi musim ini Liverpool akan bermain dengan False DMF. Hendo dan milner sudah dipastikan akan mengisi lini tengah, sisa jatah menjadi rebutan Allen, Lucas (kalau tidak dijual) dan Emre can.

Masalah Liverpool sejak jaman Rodgers tetap sama, setiap ada pemain lawan yang masuk membawa bola mendekati kotak penalti maka semua pemain kebingungan dan tak tahu mesti berbuat apa. Itulah kenapa setiap tim lawan yang memiliki gelandang kreatif lebih dari dua orang sudah dipastikan akan menyusahkan Liverpool, contohnya Arsenal dan Manchester united. Dan untuk musim ini tampaknya masalah itu masih belum akan hilang meskipun Liverpool membeli Milner dan Firmino.

Tapi dengan adanya bantuan dari Milner yang merupakan pekerja keras, tugas Hendo dan DMF (entah itu Lucas, Allen, atau Can) untuk mengcover area jelas akan berkurang drastis karena selama ini mereka harus menutupi lubang yang ditinggalkan Gerrard kalau beliau sudah overlaping ke depan. Milner memiliki stamina yang prima dan saya yakin dia bisa mengcover ruang yang bisa menjadi celah lawan untuk melakukan serangan balik.

Lini Depan

Inilah lini yang diharapakan bisa menjadi penyelamat musim Liverpool meskipun baru saja ditinggal oleh Raheem Sterling. Firmino, Coutinho, Lallana, Benteke, dan Jordon Ibe diharapkan bisa menerror pertahanan lawan sehingga liverpool membangun pertahanan dari depan. Dengan sokongan duo Brazil yang tekniknya diatas rata rata harusnya Benteke bisa mencetak lebih dari 20 gol musim ini, apalagi Brendan sudah membeli Clyne yang "hobi" melakukan crossing.

Ada banyak opsi yang dimiliki oleh Brendan dengan stok winger yang melimpah, tergantung bagaimana striker bisa menciptakan ruang atau tidak. Karena itulah pemain seperti Ings dan Origi akan menjadi variasi skema Brendan musim ini. Harusnya dengan kedalaman skuad yang sudah seperti ini minimal Liverpool bisa mendapatkan satu trofi sebagai pelepas dahaga penunda lapar gelar juara EPL.

Thursday, November 13, 2014

Hal-Hal yang Bisa Membuat Liverpool Juara EPL Musim Ini

Beberapa hari belakangan dunia maya dihebohkan oleh short movie reuni artis AADC yang disponsori oleh LINE INDONESIA, sampai dengan detik ini viewer AADC versi line tersebut sudah mencapai angka 3,4 juta. Angka yang fantastis untuk sebuah short movie, penantian 12 tahun Cinta diluluhlantakkan oleh LINE INDONESIA hanya dalam kurun waktu 10 menit...you mad?
Tapi penantian Cinta tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penantian Liverpool akan gelar juara Liga Inggris, 24 tahun (dan bakal berpeluang menjadi pesta perak musim ini) tentu bukan waktu yang singkat. Cinta yang menunggu selama 12 tahun saja sampai harus berpikir selama 2 hari untuk membalas LINE dari Rangga yang ingin mengajak untuk bertemu, apalagi Liverpool yang sudah 25 tahun menunggu (3 kali diPHPkan).

Bedanya jika Cinta kemudian penantiannya terbalaskan tidak demikian dengan Liverpool, musim lalu kembali terpeleset setelah  sempat hampir menjuarai Liga Inggris di beberapa laga terakhir. Saya tidak ingin membahas momen menyakitkan tersebut, mari kita lupakan sambil menyongsong musim ini. Saya akan mencoba memberikan pendapat tentang apa saja yang membuat Liverpool bisa memenangi pergelaran Liga Inggris musim ini.

1. Harus Menang
Tentu nenek nenek pun pasti tahu kalau sebuah tim ingin juara mereka harus memenangkan pertandingan sebanyak mungkin dan itulah yang harus dilakukan oleh Liverpool di sisa 27 laga jika ingin menjuarai Liga Inggris Musim ini. Secara matematis Liverpool akan mengumpulkan 95 poin di akhir musim jika memenangi seluruh laga sisa. Berat? Ya jelas berat, mana ada kerjaan yang ringan di dunia ini. Menunggu 12 tahun saja berat kok, apalagi menunggu 25 tahun.

2. Berharap Mourinho Amnesia
Percuma jika Liverpool memenangi 27 laga sisa ternyata kemudian Chelsea memenangi 26 laga sisa mereka, Liverpool tetap tidak akan juara dan tagline "We Go Again" kembali menjadi "We Gone Again". Kemungkinan terbaik adalah Mourinho jalan jalan ke New York kemudian tak sengaja membaca buku AKU yang biasa dibaca oleh Rangga dan kemudian mendadak ingat mantan SMAnya sehingga hilang fokus melatih Chelsea dan akhirnya Liverpool juara di akhir musim.

3. City Lupa Ultah Yaya Toure
Tidak bisa dipungkiri City adalah pelaku utama kegagalan Liverpool menjuarai Liga musim lalu, orang orang seperti inilah yang harusnya diPHPkan oleh Rangga, bukan Cinta. Berharap City lupa akan ulang tahun Yaya Toure sehingga yaya ngambek dan permainan City menjadi kacau. Karena seikh mansour doyan gonta ganti pelatih, tentu saja umur kepelatihan Pellegrini tak akan lama jika mereka terus bermain buruk.

4. Membeli Shane Long dari Soton
Sudah menjadi rahasia umum jika Akademi LFC sekarang sudah bukan di kirkby lagi tapi sudah pindah ke kota pelabuhan lainnya yaitu Southampton. Pembelian Lallana, Lambert, Lovren, dan malah ada isu jay Rodriguez sudah menjadi bukti yang sahih bahwa Soton adalah akademi baru LFC. Membeli Shane Long jelas akan membuat Liverpool memiliki satu permintaan yang pasti akan dikabulkan. Sekarang tergantung bagaimana permintaan tersebut dan siapa yang pertama kali mengajukan permintaan kepada Shane Long. Jika Rojes meminta gelar juara EPL maka sudah dipastikan penantian selama 24 tahun ini akan segera berakhir, tapi kalau Gerrard yang muncul dan minta perpanjangan kontrak sudah dipastikan trofi EPL akan kembali melayang karena Shane Long hanya melayani satu permintaan.