Wednesday, June 25, 2014

Meksiko, Negara 16 Besar Piala Dunia

Tanggal 23 Juni 2014 jam 17.00 di Arena Pernambuco digelar laga hidup mati penentuan siapa yang akan lolos ke babak 16 besar antara Kroasia dan Meksiko. Kedua tim ini harus saling "bunuh" untuk memperebutkan jatah terakhir karena Brazil selaku tuan rumah akan menghadapi Kamerun (tim yang telah kalah dua kali, jadi tidak ada alasan bagi Brazil untuk gagal menang dan pada akhirnya memang Neymar dan rekan rekannya berhasil membantai Kamerun 4-1). Meksiko hanya perlu hasil seri untuk lolos sedangkan Kroasia wajib menang, sehingga tidak ada alasan bagi Luka Modric untuk bertelanjang ria sebelum menghadapi Meksiko.

Kroasia tentu saja lebih diunggulkan dengan bermaterikan sejumlah pemain yang bermain di klub top eropa seperti Luka Modric (Real Madrid), Mandzukic (Bayern Munchen), Ivan rakitic (Sevilla, dan baru saja bergabung ke Barcelona), dan Kovacic (Inter Milan). Meksiko kebanyakan memakai pemain Liga lokal mereka termasuk sang kapten Marquez, hanya Javier "Chicarito" Hernandez yang bermain di Liga Inggris dan itupun hanya menjadi pelapis dari Danny Wellbeck (tentu saja kemudian semua orang paham kenapa Miguel Herrera lebih memilih Peralta ketimbang Chicarito, bagaimana mungkin anda akan memakai penyerang yang hanya merupakan pelapis Welbeck di ajang sekelas Piala Dunia).

Namun ternyata meskipun diperkuat oleh pemain top, Kroasia tidak bisa berbuat banyak ketika menghadapi Meksiko dan mereka kandas 1-3 sekaligus harus bersiap siap mengemas kopernya untuk menyusul Spanyol dan Inggris. Rakitic pun bisa langsung mengunjungi markas klub barunya untuk sesi foto foto sehingga akun twitter @barcastuff punya sejumlah foto untuk diuploadnya untuk menghibur para followernya yang kecewa setelah Barcelona gagal di tiga kompetisi musim ini.

Meksiko berhasil menjaga tradisi mereka yang selalu lolos ke babak 16 besar sejak tahun 1994, bahkan tim yang diperkuat oleh pemain juara UCL tidak mampu membendung mereka, sungguh penegasan bahwa tradisi tidak bisa dianggap remeh di ajang Piala Dunia. Inggris (terutama Roy Hodgson) harus mencontoh bagaimana cara Meksiko menjaga tradisi mereka di Piala Dunia bukan malah membuat rekor baru dengan pulang awal seperti yang terjadi barusan.

Rekor Meksiko unik, mereka memang selalu berhasil lolos dari babak grup di Piala Dunia sejak tahun 1994, namun benar benar sebatas sampai di babak 16 saja tidak pernah lebih. Meksiko kesulitan untuk bisa mengulangi pencapaian di tahun 1970 dan 1986 ketika mereka berhasil menembus perempat final. Memang Piala Dunia tak semudah piala emas Concacaf di mana saingan Meksiko hanyalah Amerika Serikat yang lebih doyan melakukan touch down atau slam dunk ketimbang mencetak gol, jadilah Meksiko penguasa sejati di zona Concacaf.

Finish sebagai runner-up grup A membuat Meksiko harus menghadapi Belanda yang sedang onfire dengan 3 kemenangan di grup B dan peluang meksiko untuk memperpanjang rekor mereka yang selalu berakhir pada babak 16 besar di 20 tahun terakhir Piala Dunia akan kembali menguat. Sebenarnya mereka berhasil terhindar dari Argentina yang selalu menyingkirkan mereka pada babak 16 besar di dua edisi terakhir Piala Dunia, namun dengan harus bertemu Belanda tampaknya meksiko harus bersiap untuk memperpanjang catatan mereka sebagai "spesialis 16 besar Piala Dunia".

Rafael Marquez tentu saja ingin Meksiko melangkah lebih jauh di Piala Dunia kali ini, namun seperti yang kita tahu bahwa Robben selalu saja berlari jadi tidak ada harapan bagi mereka untuk bisa menghentikan Robben dengan hanya "melangkah lebih jauh"...kecuali Robben terpeleset

No comments:

Post a Comment