Friday, May 23, 2014

Season Review : Raheem Sterling

Bocah keturunan Jamaica asal akademi Queen Park Rangers berhasil memikat Roy Hodgson sehingga membuat namanya berada di daftar pemain yang bakal berangkat ke Brazil untuk memperkuat timnas Inggris yang mempunyai misi untuk meraih gelar Piala Dunia untuk yang kedua kalinya. Nama bocah tersebut adalah Raheem Sterling, meskipun dengan statusnya yang sudah memiliki anak di mana mana sehingga sebenarnya sudah tidak bisa dipanggil bocah lagi namun teman saya tetap keukeuh memanggilnya dek Sterling (sebut saja nama teman saya bunga).

Sterling di musim 2012/2013 belum menunjukkan bahwa dirinya bakal menjadi penghuni timnas Inggris karena masih terbatas sekedar lari lurus ke depan untuk menghasilkan sepak pojok, bukan assist atau gol. Mungkin sebagian penonton pasti geram ketika melihat Sterling membawa bola di sisi lapangan yang berujung corner atau lemparan kedalam, terlebih serangan set piece Liverpool pada saat itu bisa terbilang menyedihkan, belum segarang musim ini.

Sterling melebihi harapan Rodgers yang sekedar memainkannya agar Ibunya tidak merengek dan memintanya pindah klub, ternyata malah menjadi salah satu tumpuan di skema counter attacknya Liverpool ketika melawan tim tim yang bermain high-line defence seperti Arsenal dan Southampton. Apiknya peforma Sterling membuat Rodgers berdosa besar karena terpaksa harus membangkucadangkan seorang Nabi yang bisa membelah laut namun kesulitan membelah pertahanan tim lawan (baca : Moses). Bukan hanya Moses, bahkan the Sweet number Nine Iago Aspas pun terpaksa hanya turun di FA Cup karena gagal bersaing mengisi pos depan Liverpool.

Kini tidak ada lagi jokes yang mengatakan bahwa Sterling memiliki jumlah anak yang lebih banyak dibanding dengan golnya, semuanya bungkam dan harus mengakui kalau dia adalah pemain masa depan Inggris. Tidak ada media yang berani mempermasalahkan penalti Liverpool yang didapatkan oleh Sterling, semuanya baik baik saja kecuali penalti itu dihasilkan oleh Luis Suarez.

Sterling kini tak lagi sekedar lari lurus untuk mendapatkan corner, dia sudah bisa menusuk ke dalam kotak penalti entah itu dari sayap kanan atau sayap kiri. Rodgers bahkan pernah memainkan Sterling di belakang Suarez dan Sturridge yang menunjukkan bahwa Sterling sudah dipercaya untuk menahan bola lama lama di lapangan tengah seperti layaknya Coutinho.

Dengan talenta besar yang dimilikinya mulai sekarang Sterling harus bisa meredam ego dan siap bekerja secara tim dengan rekan rekan lainnya agar bisa terus berkembang di bawah asuhan Brendan Rodgers. Sterling memiliki stamina yang sangat prima dan diharapkan dia bisa menjaga dirinya agar jauh dari cedera sehingga tidak bernasib sama seperti senior terdahulunya Michael Owen.
Future is Bright !!!

No comments:

Post a Comment