Wednesday, April 3, 2013

Jinx untuk Matt Tweedy


Matt Tweedy menjadi aktor dari kegagalan Barcelona menaklukkan PSG di Paris, golnya memanfaatkan assist Ibra menyelamatkan PSG dari kekalahan di kandang sendiri. Dan gara gara Matt Tweedy ini, saya ngakak sampai pagi. Adalah ulah dari akun @MirrorFootball yang mengatakan kalau Matuidi adalah saudara dari Cheryl Cole, dan kemudian diplesetkan menjadi Matt Tweedy. Disaat akun akun troll semacam footyjokes dan football funny sibuk membuat troll tentang Valdes, muncul mirror dengan tweet tweet anti mainstreamnya yang sukses membuat saya senyum senyum sendiri sampai pagi.

Baiklah, mari kita lupakan kasus Tweedy tersebut. Matt Tweedy adalah pemain bola yang kesekian kalinya yang menjadi korban keampuhan jinx saya, statistik jinxnya adalah setiap pemain yang saya omel karena permainannya buruk, maka dia akan mencetak gol. Pemain tersebut adalah Maxi Rodriguez, Zabaleta, dan kemudian Matt Tweedy. Bahkan Maxi dua kali merasakan ampuhnya jinx saya.

Jinx pertama terjadi di musim 2011/2012, ketika itu Liverpool bertandang ke Stamford Bridge kandang dari klub milik taipan asal Russia, Roman Abramovich (udah mirip artikel di bolanet belum?). Ketika itu BIGREDS PONTIANAK belum resmi launching dan orangnya belum serame sekarang, kalau sekarang mah mau garuk kepala aja susah banget pas nobar di homebase sangking ramenya :). Saya pun ngomel gak jelas di twitter kenapa Kenny menurunkan Maxi sejak awal, bukan Carrol atau Kuyt ataupun Downing. Dan akhirnya jinx itu menampar muka saya, Maxi mencetak gol pertama sebelum akhirnya disamakan Sturridge walaupun akhirnya Glenjo sukses merobohkan jembatan stamford yang terbuat dari plastik itu (sama seperti benderanya). Dan Maxi edisi kedua dilanjutkan ketika Liverpool menang dramatis 3-2 atas Blackburn, ketika itu Maxi mencetak dua gol sebelum akhirnya pemain 35juta pound mencetak gol kemenangan di penghujung laga.

Jinx berikutnya adalah ketika drama perebutan gelar EPL musim lalu, ketika itu kami "terpaksa" nonton tetangga yang berisik melawan QPR. Dan daripada nonton "anak kandung"nya FA ya mendingan nonton tetangganya. Ketika itu saya ngejinx kenapa bukan Micah yang main, kenapa harus Zabaleta dan rupanya Zabaleta yang mencetak gol pertama untuk City.

Dan Jinx yang terakhir tentu saja matt tweedy, setelah melihat pergerakan dan passingnya yang tidak jelas saya ngomel di twitter dan tidak lama kemudian dia menjadi pahlawan PSG. super jlebbbbb men. Sekarang saya tinggal mencari pemain Liverpool yang bisa di jinx agar bisa menjadi pencetak gol penentu kemenangan Liverpool

No comments:

Post a Comment