Tuesday, November 5, 2013

All Hail Pochettino

Southampton FC menggebrak EPL pada awal musim ini, tim asal kota pelabuhan ini bahkan sempat menduduki peringkat 4 di klasemen EPL atau istilah kerennya masuk BIG FOUR. Anak asuh Mauricio Pochettino bahkan sempat mengalahkan salah satu "tim papan atas" (baca : Liverpool) di Anfield lewat gol tunggal Dejan Lovren dan berhasil menahan tim papan tengah (baca : Manchester United) di Theater of Dreams 1-1 dan lagi lagi pencetak golnya adalah Dejan Lovren (meskipun akhirnya dihitung sebagai gol Lallana menurut whoscored). Southampton telah menebar ancaman bahwa target mereka sekarang bukan hanya sekedar bertahan di EPL, mereka juga ingin bermain di Eropa sama seperti tim asal Merseyside yang sekarang nangkring di peringkat ke 3.

Perubahan di kubu Soton (biar nulisnya lebih singkat) bermula sejak mereka kedatangan pelatih asal Argentina (Pochettino) yang sebelumnya melatih Espanyol, Pochettino ditunjuk untuk menggantikan Nigel Adkins yang sukses membawa Soton promosi namun tak kunjung membuat mereka berada di zona aman. Owner Southampton memutuskan untuk mengganti Adkins pada bulan Januari 2013 setelah mereka masih tertatih di peringkat 15. Penunjukkan Pochettino terbilang sukses karena Soton sempat menembus peringkat 11, meskipun pada akhirnya finish di peringkat 14.

Soton mendatangkan tiga nama besar di bursa transfer musim panas, mereka adalah Dejan Lovren, Victor Wanyama, dan Dani Osvaldo. Keberanian Owner Soton untuk mengeluarkan budget untuk tiga pemain tersebut cukup mengejutkan karena ketiganya termasuk pemain pemain andalan di klubnya masing masing. Dejan Lovren mengisi pos belakang bersama dengan Jose Fonte, Victor Wanyama menemani Schneiderlin sebagai pivot, sementara Osvaldo bahu membahu bersama Ricky Lambert, Jay Rodriguez, dan Adam Lallana untuk menerror pertahanan lawan.

Pochettino memakai 4-2-3-1 pada musim ini dengan backfournya Lovren, Fonte, Shaw, dan Clyne dan hasilnya mereka baru kebobolan 4 kali dan merupakan pertahanan terbaik di EPL musim ini. Untuk melindungi backfournya Pochettino memasang duet Schneiderlin dan Wanyama, tekling keduanya berhasil membuat gelandang lawan kesulitan untuk menyerang ke gawang dan sekedar info Soton adalah tim ketiga di EPL yang paling jarang di serang setelah Manchester City dan Tottenham Hotspurs.
Dan untuk kuartet depannya mereka adalah Lallana, Lambert, Rodriguez, dan Osvaldo. Kuartet ini telah mencetak 9 gol dari total 11 (dua gol lainnya dicetak oleh Fonte dan Lovren), menunjukkan betapa menjanjikannya lini serang Soton jika bisa konsisten hingga akhir musim :)
Ricky Lambert yang musim 2012/2013 mencetak 15 gol pun akhirnya dipanggil oleh Roy Hodgson untuk membela timnas Inggris pada kualifikasi Piala Dunia melawan Moldova setelah pada laga persahabatan melawan Skotlandia menjadi penentu kemenangan.

Meskipun pelatihnya orang Argentina, Soton termasuk paling banyak menggunakan pemain asli Inggris seperti Luke Shaw, Lambert, Clyne, Lallana, Rodriguez, James Ward, Steven Davis, dan Calum Chambers. Dan Adam Lallana yang ditunjuk sebagai kapten sudah join di akademi Soton sejak berumur 12 tahun, Soton percaya dan berani menggunakan produk asli mereka.

Meskipun terlalu dini untuk mengambil kesimpulan mengenai kekuatan dan peluang Soton untuk menembus Eropa namun setidaknya peforma mereka di awal musim ini sudah menunjukkan bahwa pergerakan mereka di bursa transfer musim panas sudah memberikan dampak yang cukup memuaskan dan yang paling penting tentu saja mereka telah menunjukkan peningkatan dari musim lalu.
All hail Pochettino

No comments:

Post a Comment