Monday, August 19, 2013

Pertama Sejak Lima Tahun

Pada tanggal 16 Agustus 2008 Liga Inggris musim 2008/2009 resmi dimulai, Liverpool yang semusim sebelumnya "hanya" menempati peringkat empat harus bertandang ke Stadium of Light, markas Sunderland. Pada laga pertama tersebut Liverpool berhasil menang 1-0 atas sang tuan rumah lewat gol tunggal yang dicetak oleh (ehem) Fernando Torres pada menit ke 83. Menggunakan jersey grey legendaris yang juga dipakai untuk membantai MU 4-1 di Old Trafford, Liverpool berhasil mengamankan tiga poin setelah tendangan mendatar superkeras dari luar kotak penalti si pirang bernomor 9 menghujam kepojok kanan gawang yang dijaga oleh  Craig (bukan Flash) Gordon.

Namun empat tahun berturut turut kemudian Liverpool tak pernah menang lagi di laga pembuka Liga Inggris, entah itu bermain di Anfield ataupun bertandang ke markas tim lain. Musim 2009/2010 Liverpool harus tertunduk setelah ditaklukkan Spurs 2-1 di White Hart Lane dan  musim berikutnya Liverpool tertahan 1-1 ketika menjamu Arsenal (tapi konon katanya Roy Hodgson sangat puas dengan hasil imbang tersebut). Setahun kemudian Liverpool yang dilatih oleh King Kenny tertahan oleh Sunderland meskipun sempat mencetak goal duluan lewat heading Suarez menyambut freekick Charlie Adam (gol tersebut adalah penebusan dosa setelah dia gagal mengeksekusi penalti sebelumnya). Tendangan voli yang sangat keren dari Sebastian Larsson di menit ke 57 adalah penyebab kegagalan Liverpool meraih tiga angka kala itu.

Setahun lalu, Liverpool yang baru saja berganti (lagi) pelatih dari King Kenny ke Brendan Rodgers harus pulang tertunduk dari markas WBA. Gerrard dan kawan kawan di hajar tiga gol tanpa balas oleh anak asuh Steve Clarke, assisten King Kenny musim sebelumnya tersebut berhasil membungkam ball possession game milik Rodgers (dan melakukannya lagi di pertemuan ke dua di Anfield). Tak ayal Phil Dowd pun menjadi sosok yang paling disorot setelah memberikan dua penalti untuk WBA dan kartu merah untuk Daniel Agger, padahal semusim sebelumnya dia memberikan penalty ketika Liverpool menahan imbang City 2-2 di semifinal Piala Liga.

5 tahun sudah berlalu sejak kemenangan terakhir Liverpool di pekan pembuka EPL dan pada tanggal 17 Agustus tepat di perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia Liverpool akan berjuang untuk tidak memperpanjang masa "tidak pernah menang pada pekan pertama EPL" menjadi 5 tahun. Masa iya salam 5 jari yang untuk 5 kali juara Liga Champions malah berubah untuk 5 tahun belum pernah menang di pekan pertama Liga Inggris?
Saya datang ke tempat Nonton Bareng BIGREDS REGIONAL PONTIANAK dengan agak tergesa gesa karena tidak ingin melewatkan sedikitpun momen dari pertandingan pertama Liga Inggris ini, meskipun sebenaranya agak ketar ketir karena yang dilawan adalah Stoke City, tim yang sangat sulit untuk dikalahkan oleh Liverpool beberapa tahun belakangan.

Liverpool tampil sangat baik seperti biasanya, trio di lini depan (Coutinho, Aspas, Sturridge) berhasil membuat Begovic pontang panting berjuang menyelamatkan gawangnya dan hasilnya hanya satu dari 11 shot on target Liverpool yang berhasil bersarang di dalam gawang. Robert Huth pun sempat membuat tiang gawang Mignolet bergetar setelah tendangannya membentur mistar pada menit ke 8, namun kemudian juga diikuti oleh Kolo Toure dan Jordan Henderson. Dua kali membentur tiang, bukan catatan yang buruk jika tiang mempengaruhi poin di FPL tentunya :)

Sampai menit ke 88 saya masih sangat menikmati petandingan malam itu, termasuk mengamati potongan baru rambut dari Raheem Sterling yang semakin terlihat seperti Nixau pada film The Gods Must Be Crazy. Entah apakah Sterling adalah pemeran dari Xisa (anak Nixau) atau bukan, atau mungkin Sterling sedang mengikuti casting untuk Trilogy film The Gods Must Be Crazy saya juga tidak tahu. Tapi jika memang Sterling beneran ikut project Trilogy film tersebut tentu saya akan memakluminya, toh honornya lumayan untuk nambah nambahin budget buat beli susu anak anaknya.

Kembali ke pertandingan, pada menit ke 88 Stoke mendapatkan penalti dari Martin Atkinson setelah Agger dianggap melakukan handsball di dalam kotak penalti. Seketika harapan 3 poin yang sudah di depan mata terlihat memudar, penggila FPL yang memasang Mignolet pun galau stadium akhir karena takut poinnya jeblok (saya sendiri memasang Glenjo dan panik juga).

Jonathan Walters, pemain yang memberikan mimpi buruk untuk Liverpool musim lalu akan menjadi eksekutor sementara Mignolet terlihat meninju tiang supaya tidak terlihat gugup. Entah terpengaruh oleh perkataan komentator atau ada bisikan lainnya, Mignolet bergerak ke arah yang sama di mana Walters sering mengarahkan tendangannya. Mignolet berhasil menepis tendangan Walters, bola rebound Kenwyne Jones pun berhasil ditepis olehnya. Liverpool masih unggul 1-0 dan perayaan suportes atas keberhasilan Mignolet menepis penalty terlihat lebih heboh dari ketika Sturridge mencetak gol.

Mignolet akhirnya berhasil memutuskan kontrak tidak pernah menang Liverpool di partai pembuka EPL dan memberikan kemenangan pertama sejak 5 tahun. Sturrigde berhasil meneruskan jejak si pirang asal Atletico dan semoga saja Sturridge bisa terus mencetak goal untuk Liverpool apalagi si nomor 7 belum bisa bermain. Yang jelas aksi Mignolet berhasil membuat saya lupa akan absurdnya rambut baru Raheem Sterling dan tentu saja Mignolet adalah pemain dengan poin FPL tertinggi pada GameWeek ini #teteup #PENTING

Well done Liverpool !!!

No comments:

Post a Comment