Monday, October 14, 2013

Ada Apa Dengan Liverpool?

Ada apa dengan Liverpool? Tim asal kota pelabuhan Merseyside yang saya kenal sejak jaman admin akun twitter @themichaelowen tengah jago jagonya ini sekarang mendadak menduduki peringkat ke dua di klasemen sementara Liga Inggris. Suatu momen yang sangat langka barangkali, apalagi semenjak Liverpool ditinggalkan oleh Senor Rafael Benitez. Apapun alasannya, yang jelas Liverpool sekarang berada di tempat kedua di klasemen di bawah Arsenal yang produktivitas golnya lebih baik meskipun poinnya sama.

Liverpool memenangi 3 laga awal (meskipun dengan skor masing masing 1-0, but who cares?) yang semua golnya dicetak oleh Sturridge termasuk gol ketika mengalahkan sang juara bertahan 1-0 di Anfiled. Sempat tertahan imbang 2-2 di kandang Swansea sebelum akhirnya secara mengejutkan kalah dari 0-1 dari Southampton di Anfield setelah Dejan Lovren berhasil membobol gawang Mignolet melalui skema sepak pojok (padahal waktu itu Liverpool bermain dengan 4 bek tengah).

Pasca kekalahan dari Soton Liverpool bereaksi cepat dengan menaklukkan Sunderland 3-1 di Stadium of Lights, laga yang menjadi comeback Luis "Bite" Suarez sekaligus langsung mencetak dua gol sebagai wujud sykurnya atas kelahiran anaknya yang kedua. Debut yang luar biasa bagi strike partnership yang disebut sebut sebagai yang terbaik di EPL sehingga dijuluki SAS (Suarez and Sturridge), meskipun sebenarnya saya lebih suka SMS (Suarez Moses Sturridge). Menjamu Crystal Palace Suarez berhasil mencetak gol yang tipikal gol "working class", meskipun hampir terjatuh dia tetap sukses menendang bola ke dalam gawang. Sturridge pun tidak mau kalah, dia berhasil membuat bek Crystal Palace tak ubahnya anak kecil sebelum menembak bola ke tiang jauh. Untuk gol ketiga apa harus dibahas juga? Sudahla, silakan cari sendiri di Youtube.

Jadi dari 7 laga EPL, Liverpool berhasil menang 5 kali serta seri dan kalah masing masing 1 kali. Bukanlah catatan yang buruk untuk tim yang musim lalu finish di peringkat 7, meskipun ini baru pekan ke 7 sehingga masih terlalu dini untuk berharap banyak kepada tim ini. Namun toh tidak ada larangan bagi kita untuk berharap meskipun jika ternyata kemudian harapan tersebut hanyalah "harapan palsu" (oke, ini bukan curhat).

Di dua laga terakhir Liverpool, Brendan Rodgers menggunakan formasi 3-4-1-2 dengan memasang tiga bek tengah (Toure, Skrtel, dan Sakho). Formasi ini memang terbukti efektif untuk mencegah lawan masuk ke dalam kotak penalti namun tetap tidak bisa mencegah long shots karena ruang tengah yang tercipta cukup luas sehingga kemudian lahirlah gol Giacherini yang sukses memanfaatkan rebound dari tembakan pemain Asia yang saya tidak tahu namanya.

Formasi ini dinilai sangat sangat menjanjikan, namun banyak orang yang mengatakan bahwa formasi ini akan menjadi sangat tangguh jika pengisi dua gelandang tengahnya adalah Henderson dan Allen, bukan Gerrard dan Lucas. Saya tidak ingin membahas hal ini, namun jika anda penasaran bagaimana dengan permainan Henderson ketika mengisi slot CMF di pertandingan melawan Palace silakan anda cari video Henderson vs Palace, mungkin itu sudah cukup sebagai jawaban yang paling sederhana.

3-4-1-2 berhasil mengakomodir dua striker terbaik Liverpool dan berhasil melepaskan ketergantungan kreativitas terhadap Coutinho, buktinya Liverpool berhasil menang meskipun tanpa COutinho dan Glenjo. Namun formasi ini belum bertemu dengan tim tim yang gelandang tengahnya super eksplosif macam Tottenham, Arsenal, atau Chelsea. Apakah dua gelandang tengah Liverpool akan mampu beradu cepat dengan Eriksen, Sigurdsson, Townsend, dan gelandang gelandang lainnya. Inilah yang patut kita nantikan, karena pertandingan pertandingan ketat akan di mulai dari bulan November sampai Januari. Berdoalah semoga tidak ada pemain yang cedera sehingga ketika memasuki musim dingin Liverpool masih tidak terlalu jauh dari puncak atau malah kalau bisa di puncak :)

No comments:

Post a Comment