Sunday, February 24, 2013

Liverpool 3 vs 1 Zenit


Kamis, 21 Februari 2012 menjadi “European Night” yang terakhir di Anfield untuk musim ini. Tidak ada lagi bangun bangun subuh untuk streaming bareng sampai musim depan dimulai kembali. Bahkan musim depan pun belum tentu bisa main di Eropa. Tapi kita harus optimis, demikian menurut para kopites di temlen saya. Kita harus optimis bisa main di UCL, biar bisa pasang patch starball dan Badge of Honour di jersey musim depan. Gleekkkk

Malam yang luar biasa keren di Anfield, dan inilah yang menghidupkan kata kata “This is Anfield !!!” Setelah sekian lama menjadi korban troll dari akun akun troll football dan sejenisnya. Yang mana mereka mengatakan bahwa sangat sulit untuk bisa menang di Anfield, sampai sampai Liverpool sendiri sulit untuk menang di sana. Terus terang, hati saya langsung berdarah membaca troll seperti itu. Bagaimana mungkin Anfield yang terkenal dengan keangkerannya menjadi bahan troll, kalau saya kenal adminnya mungkin sudah saya ajak ngopi bareng #ehhhh

Hikmah streaming lewat link dari SCTV adalah tidak ada iklannya, jadi ketika jeda babak pertama chant di Anfield terdengar dengan jelas. Ketika para kopites menyanyikan “You’ll Never Walk Alone” saya jadi teringat final Istanbul sambil berharap keajaiban itu akan terjadi lagi malam itu meskipun akhirnya tidak ada keajaiban yang terjadi dan Zenit tetap lolos. Tapi melihat perjuangan para pemain dan atmosfer di Anfield, laga malam itu menjadi sangat spesial. Semangat pantang menyerah pemain membuat usaha bangun subuh subuh kami tidak sia sia. Mereka tampil luar biasa meskipun tidak lolos.

10 menit pertama kami ketinggalan karena kelabakan mencari link streaming, jadi saya cuma tahu permainan 80 menit terakhir :-D. Rodgers memainkan formasi 4-3-3 malam itu, dengan menempatkan Lucas sebagai DM dan Gerrard di dorong sedikit kedepan. Hendo dijadikan winger kiri dan Downing tetap menjadi winger kanan. Joe Allen pun menjadi starting dan sukses mencetak satu gol.

Dua freekick superkeren dari Suarez belum cukup mengantar Liverpool ke babak berikutnya karena Zenit berhasil mencetak satu gol lewat salah satu personil “The Avengers” HULK. Dan gol tersebut berawal dari (ehem) backpass Carra yang terlalu pelan sehingga Hulk dengan mudah mencuri bola dan menaklukkan Reina.  Tapi tidak ada yang bisa menyalahkan Carra, karena memang Hulk nya yang sudah membaca skema “tiki taka” Rodgers sehingga dia sudah siap melakukan pressing.

Banyak “Internet Terrorist”  yang menyalahkan Rodgers karena pergantiannya terlalu cepat dan langsung sekaligus dua. Tapi kita harus percaya Rodgers #InRodgersWeTrust biarkan dia mengobok obok formasi sesukanya. Om JWH aja nggak pernah interupsi kok malahan supporternya yang repot, emang situ yang bayar gaji dia? Percayalah kita sedang dalam proses sebuah revolusi, meskipun tidak sehebat revolusi industri ataupun revolusi hijau. 

Joe Allen memang berhasil mencetak satu gol, tapi saya melihat belum adanya progress yang signifikan karena tercatat 3 kali kehilangan bola. Untuk ukuran seorang pemain yang diklaim sebagai “Xavi nya Wales” tentu saja kehilangan bola sebanyak 3 kali bukanlah catatan yang bagus. Tapi dengan umur yang baru 22 tahun, peluang berkembangnya masih sangat besar karena dia masih punya banyak waktu terkecuali tahun ini dunia kiamat. 

Lucas menjadi motor lapangan tengah malam itu dengan catatan 87 passing (akurasi 90%), 5 tekel dan 3 intersep. Lucas Leiva is Boss, dia sudah kembali ke peforma terbaiknya. Semoga peformanya mampu mengangkat permainan tim di sisa musim ini. 

Pertahanan Zenit luar biasa malam itu, Neto sukses mengkoordinir pertahanan dengan baik. Statistik mencatatkan Neto melakukan 7 tekel, 8 intersep, dan 6 clearance. Gol suarez hasil dari freekick jadi jelas bahwa defense Zenit termasuk susah untuk dibongkar lewat open play.

Yang penting menang ndan, paling tidak tren positif udah datang lagi dan semoga menular ke EPL sampai akhir musim. Paling tidak jangan sampai finish di bawah Everton lagi. Come on you Redsmen

No comments:

Post a Comment